JAKARTA - Metaverse, dunia maya bersama yang dapat diakses melalui internet, belum menimbulkan kekhawatiran atau kebutuhan untuk legislasi untuk mengendalikannya. Hal ini dikatakan oleh kepala antitrust UE, Margrethe Vestager, pada Kamis, 6 Juli.
"Inisiatif yang akan diajukan mengenai metaverse minggu depan bertujuan untuk membantu regulator persaingan memahami dinamika industri tersebut," kata Vestager.
Pemilik Facebook, Meta Platforms, Microsoft, dan Apple sedang mengembangkan produk atau layanan metaverse, yang memicu kekhawatiran bahwa perusahaan-perusahaan tersebut dapat mendapatkan keuntungan tidak adil dibandingkan dengan pesaing-pesaing yang lebih kecil seperti Roblox.
Namun Vestager mengatakan bahwa dia tidak memiliki kekhawatiran akan adanya persaingan.
"Sebenarnya, kami melihat bahwa ada banyak inovasi ketika datang ke dunia maya. Saya tidak berpikir bahwa perusahaan mana pun dapat mengklaim bahwa mereka akan menguasainya, begitu saja, tetapi itulah yang ingin kami temukan," ujarnya kepada wartawan di sela konferensi.
Inisiatif yang akan diumumkan minggu depan mengusulkan panduan untuk berpartisipasi dalam dunia maya dan langkah-langkah untuk melawan pemalsuan, menurut dokumen yang dilihat oleh Reuters.
Juga diusulkan standar untuk dunia maya yang terbuka dan interoperabel untuk menghindari dominasi hanya beberapa perusahaan dan pengenalan kotak pasir regulasi.
BACA JUGA:
"Komisi (Eropa) bertujuan untuk menciptakan Web 4.0 yang didukung oleh teknologi terbuka dan sangat terdistribusi serta standar yang memungkinkan interoperabilitas antara platform dan jaringan, serta kebebasan pilihan bagi pengguna," kata dokumen tersebut.
Vestager mengatakan bahwa serangkaian legislasi yang diadopsi dalam lima tahun terakhir untuk mengatur Big Tech, mulai dari privasi hingga kekuatan pasar dan peraturan kecerdasan buatan yang akan datang, juga dapat diterapkan pada metaverse.
"Di Eropa, sekarang kami memiliki badan legislatif digital. Saya pikir kami memiliki waktu untuk mengeksplorasi, untuk mengetahui bahwa kita seharusnya tidak langsung melompat ke regulasi sebagai alat keselamatan pertama," kata Vestager.
"Kita harus sangat berhati-hati karena sekarang akan ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk implementasi, baik bagi Komisi maupun negara anggota."