JAKARTA - India memutuskan untuk bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dalam misi Artemis, yang akan membawa astronot ke Bulan paling cepat pada 2024.
Artemis Accords, sebuah inisiatif yang dipimpin Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), AS untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dalam eksplorasi ruang angkasa, termasuk Mars dan kembali ke Bulan.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan kemarin, akan bergabung dalam program eksplorasi yang tidak mengikat.
“Hari ini, kami telah melakukan lompatan besar dalam kerja sama ruang angkasa kami dengan memutuskan untuk bergabung dengan Artemis Accords,” ujar Perdana Menteri India Narendra Modi dalam konferensi pers bersama dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih.
Dibangun di atas dasar Perjanjian Luar Angkasa 1967 (OST), Artemis Accords adalah kerangka pedoman komprehensif yang bertujuan untuk mengatur eksplorasi dan pemanfaatan ruang angkasa di era modern.
Meskipun tidak mengikat secara hukum, prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai peta jalan untuk kolaborasi internasional dalam ruang sipil.
Program ini dimulai pada Oktober 2020 dengan tujuh negara anggota pendiri, termasuk AS, Inggris, Australia, Kanada, Jepang dan Ekuador.
BACA JUGA:
Sekarang, Artemis Accords memiliki hampir semua negara penjelajah luar angkasa, kecuali China dan Rusia. Negara-negara yang berpartisipasi dalam inisiatif tersebut, perlu menjaga efisiensi sambil mengekstraksi dan memanfaatkan sumber daya di Bulan, Mars, dan asteroid.
Mereka diharuskan untuk mengungkapkan secara terbuka lokasi dan sifat operasi untuk memastikan keselamatan dan mencegah konflik dengan anggota lainnya.
Bahkan, mereka harus memperhatikan masalah-masalah seperti mitigasi puing-puing orbit dan pembuangan pesawat ruang angkasa yang sudah usang.
Lebih lanjut, NASA dan Organisasi Riset Luar Angkasa India (ISRO) juga bekerja sama untuk penerbangan luar angkasa manusia tahun ini.
Dan, keduanya berencana mengirim astronot India ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tahun depan. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penelitian para astronot India dengan memberi mereka pelatihan lanjutan dari NASA dan memberi mereka akses ke ISS.
India sangat bergantung pada Rusia untuk membantu melatih astronotnya. Tetapi kini mereka memutuskan untuk memilih NASA. Demikian dikutip dari TechCrunch dan Axios, Jumat, 23 Juni.