Serangan Siber Terhadap Infrastruktur Kritis di Kanada Meningkat, Ancam Ekonomi dan Keamanan
Menteri Pertahanan Kanada, Anita Anand, peringatkan ancaman siber di negaranya. (foto: twitter @AnitaAnandMP)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Kanada, Anita Anand, mengungkapkan pada Sabtu 3 Juni bahwa infrastruktur kritis negaranya semakin menjadi target serangan siber, yang mengancam ekonomi produsen minyak mentah terbesar keempat di dunia.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memperingatkan bulan lalu bahwa China memiliki kemampuan untuk meluncurkan serangan siber terhadap pipa minyak dan gas serta sistem kereta api, setelah para peneliti menemukan sebuah kelompok peretasan China yang telah memata-matai jaringan-jaringan tersebut.

Dalam wawancara di sela-sela pertemuan keamanan Asia di Singapura, Anand menyatakan bahwa terjadi peningkatan serangan siber di seluruh Amerika Utara, meskipun ia tidak menyebutkan aktor-aktor yang bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut.

"Kami telah melihat serangan-serangan terhadap infrastruktur kritis di negara kami dan kami sangat berhati-hati untuk memberi tahu organisasi dan perusahaan-perusahaan Kanada untuk mengambil langkah-langkah mitigasi," kata Anand, dikutip Reuters.

"Risikonya dapat sangat besar bagi ekonomi kami dan sistem-sistem yang melindungi nyawa warga negara kami," tambahnya.

Kanada adalah rumah bagi sejumlah pipa minyak besar yang penting bagi pasokan minyak mentah global. Perusahaan energi multinasional seperti Exxon Mobil  dan Royal Dutch Shell  memiliki operasi besar di negara tersebut.

Anand berbicara dalam Dialog Shangri-La, pertemuan keamanan papan atas di Asia, di mana ketegangan antara Amerika Serikat dan China mendominasi jalannya acara.

Para pejabat militer China telah menuduh AS dan sekutunya menggunakan konferensi ini untuk melakukan persekongkolan terhadap Beijing dan memecah belah kawasan Asia-Pasifik.

"Kita harus melihat China dengan mata terbuka. Mereka telah menjadi kekuatan global yang semakin mengganggu," ujar Anand ketika ditanya tentang keluhan China.