JAKARTA - Polisi federal Kanada mengumumkan pada Jumat 23 Februari, bahwa sistem mereka menjadi target serangan siber yang "mencemaskan". Namun tidak ada dampak pada operasi dan tidak ada ancaman yang diketahui terhadap keselamatan warga Kanada.
"Situasinya berkembang dengan cepat tetapi pada saat ini, tidak ada dampak pada operasi RCMP dan tidak ada ancaman yang diketahui terhadap keselamatan dan keamanan warga Kanada," kata juru bicara Royal Canadian Mounted Police kepada wartawan pada Jumat sore.
"Walaupun pelanggaran sebesar ini membuat khawatir, kerja cepat dan strategi mitigasi yang diterapkan menunjukkan langkah-langkah signifikan yang diambil RCMP untuk mendeteksi dan mencegah jenis ancaman seperti ini," tambah juru bicara tersebut.
Royal Canadian Mounted Police mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan penyelidikan terhadap serangan tersebut dan sedang berusaha untuk menentukan sejauh mana pelanggaran itu, sambil menambahkan bahwa tidak ada dampak yang diketahui pada layanan intelijen. Detail lebih lanjut juga tidak segera diketahui.
BACA JUGA:
Pemerintah Kanada mengatakan bulan lalu bahwa departemen urusan luar negerinya mengalami pelanggaran data, dan bahwa telah terjadi akses tidak sah ke informasi pribadi pengguna termasuk karyawan.
Global Affairs Canada mengatakan pada saat itu bahwa mereka telah mengaktifkan gangguan IT tidak terencana pada 24 Januari untuk "menangani penemuan aktivitas siber jahat."
Menteri Pertahanan Kanada, Anita Anand, mengatakan tahun lalu bahwa infrastruktur kritis negara semakin sering menjadi target serangan siber, yang merupakan ancaman signifikan bagi negara produsen minyak mentah terbesar keempat di dunia itu.