Presiden Microsoft Dorong Pengaturan Ketat untuk Atasi Ancaman Deepfake dan Keamanan AI
Masalah-masalah seputar deepfake harus segera diatasi. (foto: dok. pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Microsoft, Brad Smith, mengungkapkan keprihatinannya mengenai fenomena deepfake, konten palsu yang terlihat nyata, dalam pidatonya di Washington yang bertujuan untuk mengatasi masalah pengaturan kecerdasan buatan (AI). Smith menyerukan langkah-langkah untuk memastikan bahwa orang tahu kapan foto atau video itu asli dan kapan dibuat dengan menggunakan AI, yang dapat digunakan untuk tujuan jahat.

"Kita harus mengatasi masalah-masalah seputar deepfake. Kita harus khususnya mengatasi apa yang paling kita khawatirkan, yaitu operasi pengaruh siber asing, jenis kegiatan yang sudah dilakukan oleh pemerintah Rusia, China, Iran," ujarnya.

"Kita perlu mengambil langkah-langkah untuk melindungi dari pengubahan konten sah dengan niat untuk menipu atau menipu orang melalui penggunaan AI," kata Smith.

Smith juga meminta adanya izin untuk bentuk-bentuk AI yang paling kritis dengan "kewajiban untuk melindungi keamanan, keamanan fisik, keamanan siber, dan keamanan nasional."

"Kita akan memerlukan generasi baru pengendalian ekspor, setidaknya perkembangan dari pengendalian ekspor yang ada, untuk memastikan bahwa model-model ini tidak dicuri atau tidak digunakan dengan cara yang akan melanggar persyaratan pengendalian ekspor negara," katanya, seperti dikutip Reuters.

Selama beberapa minggu terakhir, para pembuat kebijakan di Washington telah berjuang untuk menciptakan undang-undang yang mengatur AI, sementara perusahaan-perusahaan besar dan kecil berlomba untuk menghadirkan AI yang semakin canggih ke pasar.

Minggu lalu, CEO OpenAI, Sam Altman, perusahaan di balik ChatGPT, dalam penampilan pertamanya di hadapan panel Senat mengatakan bahwa penggunaan AI yang mengganggu integritas pemilu adalah "area yang sangat memprihatinkan" yang perlu diatur.

Altman, yang OpenAI-nya didukung oleh Microsoft, juga meminta kerja sama global dalam pengaturan AI dan insentif untuk mematuhi aturan keamanan.

Smith juga berpendapat dalam pidatonya dan dalam sebuah pos blog yang diterbitkan pada Kamis, 25 Mei, bahwa orang-orang harus bertanggung jawab atas segala masalah yang disebabkan oleh AI, dan ia mendesak para pembuat kebijakan untuk memastikan bahwa sistem keamanan diterapkan pada AI yang digunakan untuk mengendalikan jaringan listrik, pasokan air, dan infrastruktur kritis lainnya agar tetap berada di bawah kendali manusia.

Dia mendorong penggunaan sistem "Kenali Pelanggan Anda" bagi para pengembang model AI yang kuat untuk memantau cara penggunaan teknologi mereka dan memberi tahu publik tentang konten yang dihasilkan AI sehingga mereka dapat mengidentifikasi video palsu.

Beberapa proposal yang sedang dipertimbangkan di Capitol Hill akan berfokus pada AI yang dapat membahayakan nyawa atau mata pencaharian seseorang, seperti di bidang kedokteran dan keuangan. Yang lainnya mendorong adanya aturan untuk memastkan bahwa AI tidak digunakan untuk diskriminasi atau melanggar hak-hak sipil.

Smith juga menekankan pentingnya adanya kerja sama global dalam mengatur penggunaan AI. Dia menyatakan bahwa AI adalah suatu teknologi yang melintasi batas-batas nasional, sehingga diperlukan kerja sama antar negara untuk mengembangkan standar dan regulasi yang efektif.

Dalam pidatonya, Smith juga menyoroti perlunya akuntabilitas bagi pengembang dan pengguna AI. Dia mengusulkan adanya sistem yang mirip dengan "Kenali Pelanggan Anda" bagi para pengembang model AI untuk memastikan pemantauan terhadap penggunaan teknologi mereka, serta memberikan informasi kepada publik mengenai konten yang dihasilkan oleh AI agar dapat mengenali video deepfake.

Beberapa usulan yang sedang dipertimbangkan di Capitol Hill berfokus pada pengaturan AI yang dapat membahayakan nyawa atau mata pencaharian, seperti dalam bidang kedokteran dan keuangan. Usulan lainnya menekankan pentingnya menerapkan aturan agar AI tidak digunakan untuk diskriminasi atau melanggar hak-hak sipil.

Dalam menghadapi tantangan pengaturan AI ini, para pembuat kebijakan di Washington terus mencari cara yang tepat untuk mengatur teknologi yang semakin canggih ini, sementara perusahaan-perusahaan berusaha untuk mengembangkan AI yang lebih fleksibel dan bermanfaat bagi masyarakat. Kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat secara global akan menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bertanggung jawab dalam penggunaan AI.