Bagikan:

JAKARTA – Hong Kong telah mengizinkan perusahaan pertukaran kripto untuk melayani investor ritel pada 23 Mei. Rupanya tindakan tersebut menjadi sorotan salah satu stasiun televisi terkemuka di China, CCTV (China Central Television).

Bos Binance, Changpeng Zhao, turut mengomentarinya. Menurut Zhao, CCTV yang membahas kripto baru-baru ini akan menimbulkan “masalah besar” sehingga dapat mempengaruhi market.

"CCTV (China Central Television) baru saja menyiarkan kripto. Ini adalah masalah besar. Komunitas berbahasa Mandarin sedang ramai. Secara historis, liputan seperti ini menyebabkan kenaikan. Bukan berarti masa lalu memprediksi masa depan. Dan bukan saran keuangan," kata Zhao.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Hong Kong telah memberikan lisensi kepada penyedia layanan pertukaran kripto untuk investor dalam negeri. Meski begitu, otoritas keuangan Hong Kong, Komisi Sekuritas dan Kontrak Berjangka (SFC) sudah memiliki pedoman jelas terkait regulasi kripto.

Menurut kepala SFC, Julia Leung, pedoman yang jelas dalam regulasi kripto akan membantu industri ini berkembang secara bertanggung jawab dalam mendorong inovasi uang digital. SFC juga bertekad memberikan perlindungan kepada investor dengan berpedoman “bisnis yang sama, risiko yang sama, aturan yang sama.”

Sistem perizinan ini akan berlaku mulai 1 Juni setelah konsultasi dengan para pemimpin industri pada bulan Februari dan mendapatkan dukungan umum terhadap perubahan ini. Perusahaan yang tidak mematuhi regulasi tersebut harus angkat kaki dari Hong Kong.

Sikap tegas SFC terhadap cryptocurrency diharapakan dapat memberikan perlindungan kepada investor dalam negeri. Bersamaan dengan itu, SFC juga memberikan tenggat waktu kepada bursa kripto untuk mematuhi standar mereka dengan cara mengajukan perizinan ke regulator.