JAKARTA - Meta dilaporkan sedang mengincar kesepakatan emas dengan startup spesialis Augmented Reality (AR), demi mengungguli pasar dari Apple.
Perusahaan itu dikatakan adalah Magic Leap, yang kini sedang dalam pembicaraan untuk membuat perjanjian multi-tahun dengan Meta.
Namun, itu bukan untuk menghasilkan headset yang dikembangkan bersama. Melainkan dapat menguntungkan Meta, di mana perusahaan akan memiliki kemampuan untuk mengakses beberapa kekayaan intelektual AR dan proses pembuatan Magic Leap.
Selain itu, Meta juga bisa menggunakan rantai pasokan dan kemampuan manufakturnya di Amerika Utara untuk produk masa depan.
BACA JUGA:
Menurut laporan Financial Times, yang dikutip dari Engadget, Senin, 22 Mei, langkah tersebut dilakukan juga karena Meta bertujuan untuk memperluas teknologi VR-nya, khususnya perangkat Oculus yang populer, yang sekarang berganti nama menjadi Meta VR.
Sehingga memungkinkan raksasa teknologi yang berbasis di Menlo Park, California, AS itu memproduksi lebih banyak headset VR di dalam negeri.
Dengan bergabung Magic Leap, Meta dapat menyatukan keahlian Virtual Reality (VR) nya dengan teknologi AR canggihnya, agar bisa meningkatkan pengalaman imersifnya, dan tetap menjadi yang terdepan dalam industri tersebut.
Namun, untuk tujuan yang lebih ambisius, kemitraan ini sekaligus menjadi tanggapan Meta atas peluncuran headset AR/VR Apple yang dijuluki Reality Pro, dan akan segera debut di Worldwide Developers Conference (WWDC) Juni 2023.