Bagikan:

JAKARTA - Baidu Inc mengungkapkan pada Selasa 16 Mei bahwa pengalaman mereka dalam menyesuaikan mesin pencarian mereka dengan persyaratan regulasi China membuat mereka yakin bahwa chatbot berbasis kecerdasan buatan mereka tidak akan membuat kesalahan dalam "topik penting dan sensitif".

Dalam panggilan dengan para analis, CEO Baidu, Robin Li, mengatakan bahwa perusahaan ini sedang menunggu persetujuan dari pemerintah sebelum meluncurkan chatbot Ernie yang mirip dengan ChatGPT. Dalam sebuah uji coba yang dilakukan oleh Reuters, telah terbukti chatbot ini enggan menjawab berbagai pertanyaan tentang politik, terutama yang berkaitan dengan para pemimpin pemerintahan China.

"Untuk topik-topik penting dan sensitif, kami harus memastikan bahwa kecerdasan buatan tidak akan mengalami halusinasi," ujar Li. Ia menggunakan istilah industri untuk ketika model kecerdasan buatan menghasilkan output yang berbeda dari yang diharapkan.

"Mengingat bahwa LLM (model bahasa besar) pada dasarnya adalah model probabilitas, tugas ini tidak mudah sama sekali," tambahnya, merujuk pada model yang digunakan oleh banyak chatbot kecerdasan buatan, seperti ChatGPT dan Ernie.

Li mengatakan bahwa regulasi industri belum final, dan perusahaan akan terus memperbarui strateginya seiring berjalannya waktu.

"Baidu telah mengoperasikan mesin pencarian di China selama lebih dari 20 tahun dan memiliki pengalaman yang luas dalam budaya China dan lingkungan regulasi," ujarnya.

"Sebaliknya, perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki pengalaman luas dalam menyediakan konten online yang sesuai atau tidak memiliki catatan kerja yang erat dengan regulator akan menghadapi tantangan yang signifikan," ujarnya, dikutip Reuters.

Regulator siber China bulan lalu mengungkapkan langkah-langkah draft untuk mengatur layanan yang didorong oleh kecerdasan buatan generatif, seperti chatbot Ernie, dengan menyatakan bahwa konten yang dihasilkan oleh teknologi baru ini harus sesuai dengan nilai-nilai sosialis inti negara.

Li mengatakan bahwa langkah-langkah ini akan menguntungkan Baidu.

"Kami percaya bahwa keterlibatan aktif regulator dalam kecerdasan buatan generatif pada tahap awal akan meningkatkan ambang batas masuk, dan kami berada dalam posisi yang baik untuk itu," katanya.