Bagikan:

JAKARTA - Alphabet Inc's Google diharapkan akan memperkenalkan lebih banyak kecerdasan buatan dalam produknya pada Rabu 10 Mei untuk menjawab persaingan terbaru dari Microsoft Corp , yang telah mengancam posisi teratas Google di pasar iklan pencarian senilai hampir 300 miliar dolar AS (Rp4.407 triliun).

Melalui proyek internal yang dinamakan Magi, Google telah mencoba menggabungkan mesin pencarian miliknya dengan kecerdasan buatan generatif, teknologi yang dapat menjawab pertanyaan dengan kalimat seperti manusia dan mengekstraksi konten baru dari data masa lalu.

Upaya ini akan sangat diperhatikan ketika para eksekutif Google mengambil panggung pada konferensi tahunan I/O di Mountain View, California, dekat markas besar Google. Hasilnya dapat mengubah cara konsumen mengakses informasi dunia dan perusahaan mana yang memenangkan pasar global untuk iklan pencarian, yang diperkirakan oleh perusahaan riset MAGNA sebesar 286 miliar dolar AS (Rp4.202 triliun) tahun ini.

Selama bertahun-tahun, Google sebagai portal utama internet, telah menemukan posisinya dipertanyakan sejak pesaing mulai memanfaatkan kecerdasan buatan generatif sebagai cara alternatif untuk menyajikan konten dari web.

Pertama datanglah ChatGPT, chatbot dari OpenAI yang didukung oleh Microsoft yang disebut pengganggu Google oleh pengamat industri. Selanjutnya datanglah Bing, mesin pencarian Microsoft yang diperbarui dengan chatbot yang juga dapat menjawab pertanyaan di mana tidak ada hasil yang jelas terdapat di online, seperti kursi mobil apa yang harus dibeli untuk model kendaraan tertentu.

Microsoft bulan lalu memuji kenaikan pangsa pasar Bing di Amerika Serikat, dengan jumlah pengguna harian aktif yang telah mencapai lebih dari 100 juta, tetapi tetap kalah jauh dibandingkan dengan miliaran pencarian di Google.

Pes konkuren Google telah mengambil terobosan penelitian Google dari tahun-tahun sebelumnya dan mengejarnya, mengalahkan penciptanya. Ini merupakan tantangan teknologi dan bisnis: Microsoft mengatakan setiap persentase pangsa yang diperolehnya dalam iklan pencarian dapat menarik pendapatan sebesar 2 miliar dolar AS (Rp29 triliun).

Selama berbulan-bulan, tim di Google telah berlomba untuk merilis teknologi di I/O atau sebelumnya, seperti pesaing ChatGPT-nya, Bard, untuk mempertahankan posisi Google.

Sundar Pichai, CEO Alphabet, tahun ini mengatakan kecerdasan buatan generatif untuk merangkum pertanyaan yang kompleks akan datang ke Google Search, begitu juga dengan sudut pandang yang lebih banyak, "seperti blog dari orang yang bermain piano dan gitar."

Google juga mencari cara untuk mengukuhkan posisi penelitian mereka. Pada konferensi hari Rabu, diharapkan Google akan mengumumkan model kecerdasan buatan yang lebih kuat yang dikenal sebagai PaLM 2, seperti yang dilaporkan CNBC.

Juga diharapkan Google akan memamerkan hardware baru untuk seri perangkat Pixel mereka, seperti yang dilaporkan media.