Apple Perluas Produksi MacBooks ke Thailand, Hindari Ketergantungan pada China
Apple akan merakit MacBook di Thailand. (foto: dok. pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Apple Inc  sedang dalam pembicaraan dengan pemasok untuk memproduksi MacBooks di Thailand. Ini dilakukan  sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk memperluas keberadaan manufaktur di luar China. Laporan ini pertama kali muncul  dari Nikkei pada Kamis, 13 April.

Pemasok yang terlibat dalam pembicaraan tersebut telah memiliki kompleks manufaktur di Thailand untuk klien lain dan sedang membahas kemungkinan perakitan dan produksi komponen dan modul untuk MacBooks, demikian disampaikan oleh sumber dari tiga pemasok yang terlibat dalam pembicaraan dengan Apple kepada Nikkei.

Menurut laporan tersebut, Apple juga telah memproduksi Apple Watch-nya di Thailand selama lebih dari satu tahun. Sementara pihak Apple belum segera merespons permintaan komentar dari Reuters.

Setidaknya 18 pemasok, termasuk Compal Electronics Inc, Sony Group Corp, dan Western Digital Corp, memiliki operasi di Thailand, menurut daftar pemasok terbaru Apple.

Apple dan para pemasok kuncinya telah memindahkan produksi dari China, di mana pembatasan ketat terkait COVID-19 mengganggu pabrik iPhone terbesar milik Foxconn tahun lalu.

Apple juga berusaha menghindari dampak terhadap bisnisnya akibat ketegangan antara Beijing dan Washington.

Secara terpisah, Bloomberg News melaporkan pada  Kamis bahwa perusahaan telah meningkatkan produksi iPhone-nya di India menjadi tiga kali lipat, dengan merakit smartphone semnilai lebih dari  7 miliar dolar AS (Rp103 triliun)  di negara tersebut dalam tahun fiskal terakhir.

"Ada peningkatan signifikan dalam produksi Apple di India karena perusahaan ini menarik lebih banyak pelanggan baru di negara Asia tersebut dan memindahkan produksi dari China," kata analis industri TechInsights, Abhilash Kumar.

Foxconn mengatakan bulan lalu bahwa mereka berencana untuk meningkatkan investasi di luar China. Pegatron Corp, pemasok Apple lainnya, sedang dalam pembicaraan untuk membuka pabrik kedua di India, demikian dilaporkan oleh Reuters bulan lalu.