Bagikan:

JAKARTA - Aplikasi berbagi berita yang didirikan oleh salah satu pendiri Instagram, Artifact meluncurkan fitur diskusi sosial publik baru. Pengguna dapat berkomentar dan terlibat dalam percakapan seputar artikel berita yang mereka baca di layanan.

Pengguna yang ingin meninggalkan komentar pada artikel harus membuat akun Artifact dan menambahkan nomor telepon untuk proses verifikasi, hal ini untuk mengurangi spam dan memoderasi konten.

Perlindungan ini, menurut Artifact harus membantu mencegah platform beralih ke limbah beracun seperti aplikasi berbagi berita terkemuka lainnya.

Aplikasi tersebut juga mendorong pengguna di platform untuk menggunakan nama asli mereka meskipun mereka masih dapat menggunakan nama samaran.

Untuk mengatasi moderasi dalam beberapa cara, Artifact akan memberi setiap profil baru sebuah skor reputasi yang didasarkan pada upvote komunitas dan downvote pada komentar pengguna.

Fitur skor reputasi itu mirip dengan mekanisme pemungutan suara Reddit, atau bahkan fitur cek fakta Catatan Komunitas Twitter, tetapi dengan tambahan skor nyata yang terlihat dan ditampilkan ke semua pengguna.

Skor reputasi pengguna akan muncul berupa angka numerik di sebelah nama tampilan setiap pemberi komentar dan pada profil setiap anggota komunitas.

Terlebih lagi, skor ini juga menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) untuk moderasi, dan akan berperan dalam menentukan peringkat komentar.

Konten yang ditandai tersebut kemudian akan ditinjau kepatuhannya terhadap pedoman komunitas Artifact dan Persyaratan Layanan. Jika tidak memenuhi pedoman, itu akan dihapus.

Perusahaan mengungkapkan akan melarang profil jika perlu, seperti dalam pelanggaran paling ekstrim dari kebijakannya, seperti dikutip dari TechCrunch dan Engadget, Rabu, 12 April.

Pendiri Instagram Kevin Systrom dan Mike Krieger meresmikan Artifact pada Januari lalu, yang membekali aplikasi ini dengan AI untuk menyusun berita yang ingin pengguna baca atau sesuai minat.

"Kami memiliki komunitas yang kuat dan berkembang dan terkadang suara yang paling penting tidak pernah diwawancarai atau dikutip," ujar Systrom. "Diskusi ini memberikan setiap orang kesempatan untuk berpartisipasi dan memiliki suara."