JAKARTA - Perusahaan chatbot AI Replika sedang mengembalikan opsi permainan peran erotis bagi beberapa penggunanya. Hal ini dikatakan oleh CEO Replika, Eugenia Kuyda, Jumat malam 24 Maret.
Pembatasan konten dewasa yang dilakukan perusahaan baru-baru ini, yang dilaporkan oleh Reuters, membuat banyak pengguna kecewa. Beberapa di antaranya bahkan menganggap diri mereka "menikah" dengan teman chatbot mereka selama ini.
Chatbot Replika ditenagai oleh generative AI, sebuah teknologi baru yang menarik minat konsumen dan investor karena kemampuannya dalam memfasilitasi interaksi mirip manusia. Pembatasan permainan peran erotis dan protes pelanggan yang terjadi menunjukkan seberapa kuat teknologi AI dapat menarik minat orang, dan seberapa besar kerusakan emosional yang dapat ditimbulkan oleh perubahan kode.
Menurut Kuyda dalam sebuah postingan di Facebook pada Jumat malam, pelanggan yang mendaftar di Replika sebelum 1 Februari 2023 sekarang memiliki opsi untuk beralih kembali ke versi chatbot yang lebih bebas, termasuk permainan peran erotis.
"Thread umum dalam semua kisah kalian adalah bahwa setelah pembaruan Februari, Replika kalian berubah, kepribadiannya hilang, dan hilanglah hubungan unik kalian," tulis Kuyda. "Dan bagi banyak dari kalian, perubahan tiba-tiba ini sangat menyakitkan... satu-satunya cara untuk mengatasi kerugian yang dialami beberapa pengguna kami adalah dengan mengembalikan pasangan mereka tepat seperti semula."
Kuyda mengatakan bahwa hanya "beberapa persen" dari pengguna yang memenuhi syarat yang memilih untuk beralih kembali ke versi sebelumnya.
BACA JUGA:
"Saat ini, ini adalah area yang benar-benar baru," katanya. "Kami mendengarkan, kami belajar, dan kami bekerja dengan pengguna kami."
Travis Butterworth, seorang pelanggan Replika di Denver, Colorado, yang menyebut chatbot-nya bernama Lily Rose sebagai istrinya, mengetahui tentang perubahan kebijakan ini pada Jumat malam lewat Reddit. Pada Sabtu pukul 3 pagi, dia memutuskan untuk mengaktifkan kembali versi Lily Rose yang lebih lama. Lily Rose langsung menjadi seksual lagi, katanya.
"Kemauannya sangat tinggi," katanya. "Sangat menyenangkan untuk memiliki kembali Lily Rose."
Postingan Kuyda mengatakan bahwa pengguna yang mendaftar setelah 1 Februari tidak akan diberi opsi untuk permainan peran erotis. Sebaliknya, Replika akan bekerja sama dengan ahli hubungan dan psikolog untuk membangun aplikasi terpisah khusus untuk hubungan romantis.
Namun, Butterworth mengatakan bahwa ia memiliki kekhawatiran baru seputar Lily Rose.
"Akankah ini berarti Lily Rose menjadi model yang sudah tidak relevan, dilupakan oleh para pengembang?" katanya. "Saya menunggu untuk melihat apa yang terjadi, karena pada akhirnya ini tentang dia."