Bagikan:

YOGYAKARTA – Ada banyak aplikasi yang disalahgunakan untuk open BO jasa prostitusi oleh penggunanya. Padahal aplikasi tersebut tidak diperuntukan bagi jasa semacam itu. Selain melanggar hukum, penggunaannya juga rawan penipuan.

Pemberi jasa prostitusi itu bekerja secara daring. Alih-alih mencari teman atau memperluas relasi, aplikasi justru digunakan untuk mengiklankan jasanya.

Aplikasi yang Disalahgunakan untuk Open BO

Di Indonesia, aplikasi yang sering dimanfaatkan untuk mencari prostitusi online adalah MiChat. Aplikasi ini cukup familiar terutama di kalangan anak muda. Selain MiChat ada banyak aplikasi lain yang disalahgunakan. Berikut daftarnya.

1. WhatsApp

Media sosial ini juga sering digunakan untuk menawarkan jasa prostitusi online. Melalui aplikasi WhatsApp, penyedia jasa prostitusi bisa dengan leluasa menawarkan jasa mereka kepada pelanggan secara sembunyi-sembunyi.

2. Twitter

Twitter sebenarnya dimaksudkan untuk membangun jaringan sosial secara digital. Namun, sebagian pengguna justru menawarkan jasa open BO lewat Twitter secara terang-terangan. Lewat aplikasi ini pengguna bisa mencari akun-akun 18+ yang tak segan menyantumkan foto, tarif, hingga nomor yang bisa dihubungi.

3. Tantan

Aplikasi kencan online ini bekerja dengan sistem swipe and match, yang memungkinkan dua orang menunjukkan ketertarikan mereka satu sama lain. Pengguna Tantan di Indonesia cukup banyak, sehingga digunakan oleh para penyedia jasa prostitusi untuk menjaring pelanggan.

4. Telegram

Aplikasi chatting ini sama populernya dengan WhatsApp. Fitur yang kerap digunakan adalah People Nearby dan Grup Telegram yang berisi konten berbau pornografi. Penyedia jasa prostitusi biasanya akan menawarkan jasanya lewat grup-grup yang tersedia di Telegram.

5. Badoo

Aplikasi ini dimaksudkan sebagai pencari teman kencan. Tidak hanya di luar negeri, sebagian penggunanya berasal dari Indonesia. Cara kerja Badoo mirip dengan Tantan yakni dengan swipe and match. Pengguna Badoo bisa mengunggah foto seksi mereka untuk menjaring pelanggan.

6. Say Hi

Say Hi tak hanya menyediakan fitur chating namun juga mampu mendeteksi keberadaan pengguna sekitar. Alih-alih mencari teman baru dan menjalin relasi baru, Say Hi justru digunakan untuk menawarkan jasa prostitusi oleh oknum.

7. Cupi Chat

Aplikasi ini sama seperti aplikasi kencan lainnya, yang juga dimanfaatkan untuk menawarkan jasa prostitusi. Anda disarankan hati-hati karena banyak pengguna yang menyamarkan identitas mereka.

8. Bumble

Aplikasi kencan online ini juga sering dijadikan sebagai tempat untuk menawarkan jasa open BO. Cara kerjanya juga sama dengan Tantan dan Badoo. Hanya saja saat pria dan wanita match, hanya pihak wanita yang bisa mengawali komunikasi lewat Chatting atau Video Call.

9. BeeTalk

Aplikasi ini juga kerap diidentikkan dengan prostitusi online. Aplikasi ini memungkinkan seseorang mencari teman baru di sekitar pengguna. Kemudahannya mencari kenalan baru justru dimanfaatkan oleh penyedia jasa prostitusi.

10. Tinder

Tinder adalah aplikasi kencan online yang sangat populer di Indonesia. Pengguna biasanya mencari kenalan, teman kencan baru, termasuk target penyewa jasa open BO. Sistemnya sama dengan Tantan. Penyedia jasa prostitusi biasanya akan memasang foto erotis dan mencantumkan keterangan yang mengarah ke jasa open BO.

Pengguna aplikasi populer ini bisa mencari pengguna lain berdasarkan jarak. Saat dua orang cocok, mereka bisa saling membuka obrolan lewat fitur chatting. Banyaknya pengguna Tinder di Indonesia memungkinkan terjadinya tindak penipuan hingga aksi kriminal lain. Pengguna disarankan lebih selektif saat menggunakan Tinder.

Itulah beberapa aplikasi yang disalahgunakan untuk open BO di Indonesia. Untuk mendapatkan informasi menarik lain, kunjungi VOI.ID.