JAKARTA - Anak perusahaan Microsoft, LinkedIn baru saja menambahkan lebih banyak elemen Kecerdasan Buatan (AI) ke platformnya. Alat ini, akan menghasilkan konten untuk profil pengguna dan deskripsi pekerjaan.
AI di LinkedIn dapat memindai profil pengguna untuk keterampilan, pengalaman dan mengeluarkan salinan atau deskripsi pekerjaan yang disarankan untuk ditambahkan ke bagian profil lainnya.
Ketuk tombol "Mulai", pilih apa yang ingin pengguna buat, dan sistem akan menampilkan ringkasan profil LinkedIn berdasarkan info pengguna, dan sampel dari jutaan entri pengguna.
Perusahaan merekomendasikan, pengguna harus meninjau dan mengedit apa yang dihasilkan alat AI itu untuk memastikan data yang akurat dan selaras dengan pengalaman pengguna.
Selain itu, proses perekrutan juga akan dirampingkan. Di mana perekrut bisa memberikan informasi tentang peran tersebut, termasuk judul dan nama perusahaan. Alat AI LinkedIn akan menghasilkan deskripsi yang selanjutnya dapat diedit oleh manajer perekrutan.
BACA JUGA:
Sistem perekrutan LinkedIn sendiri telah menggunakan alat AI untuk menyarankan kandidat selama bertahun-tahun, seperti dikutip dari The Verge, Jumat, 17 Maret.
Alat profil dan deskripsi pekerjaan itu hanyalah yang terbaru dari serangkaian fitur bertenaga AI yang diumumkan perusahaan baru-baru ini.
Awal bulan lalu, LinkedIn mengatakan akan menggunakan sistem AI untuk menghasilkan permintaan pada artikel kolaboratif, yang dapat dikontribusikan oleh pengguna manusia.
LinkedIn akan mulai menguji alat tersebut mulai hari ini dan memperluas akses ke semua pelanggan LinkedIn Premium selama beberapa bulan ke depan.
Sebagai informasi, Microsoft telah menggelontorkan miliaran dolar ke OpenAI, pengembang ChatGPT dan model GPT dasar yang digunakan alat LinkedIn saat ini.