JAKARTA - Nissan Ariya sebelumnya telah diluncurkan secara global pada tahun 2020 lalu dan diproduksi massal pada Januari 2022. Pada saat dikenalkan, mobil crossover listrik Nissan ini menuai respon positif dari pasar sehingga banyak diminati. Namun dikabarkan Reuters, 10 Maret, jika Nissan mengalami masalah serius dalam meningkatkan produksi crossover Ariya.
Apa pasal? Masalah kekurangan semikonduktor telah mengguncang Nissan dan menyebabkan sejumlah penundaan pengiriman Ariya ke konsumen. Pengiriman Ariya sudah dimulai beberapa bulan lalu, meski dalam jumlah yang sangat kecil.
Dalam rencana awal, Nissan bertujuan memproduksi 400 unit Ariya per hari, atau memiliki target produksi sebanyak 146.000 unit per tahun. Namun, Nissan disebut mengalami beberapa masalah produksi di pabriknya di Tochigi, Jepang.
Nissan Ariya ditawarkan dengan pilihan dua kapasitas baterai, 63 kWh dan 87 kWh. Baterainya menggunakan Lithium-ion, liquid-cooled, dengan posisinya ada di bawah lantai. Adapun jarak tempuh terjauh yang bisa dilewati mobil ini mencapai 490 km.
Dari sisi teknologi, Nissan Ariya dilengkapi teknologi modern, seperti panel layar digital 12,3 inci yang bisa menjalankan konektivitas Android Auto dan Apple Car Play, ada juga head up display, hingga Virtual Personal Assistant (VPA).
Nah, kelebihan lain adanya fitur ProPILOT Assist 2.0. Fitur alat bantu pengemudi ini membuat Ariya bisa menjadi mobil semi otonom, yang bisa berjalan sendiri tanpa banyak intervensi dari pengemudi. ProPILOT Assist 2.0 mendukung beberapa fitur, salah satunya memastikan mobil berjalan di jalur yang benar.
BACA JUGA:
Secara umum, Nissan telah diganggu dengan masalah rantai pasokan terutama setelah kebakaran di pemasok yang berbasis di China, Wuxi Welnew Micro-Electronic pada Januari. Atas ini, Nissan belum merilis perkiraan produksi Ariya terbaru. Namun analis memperkirakan angka tersebut jauh di bawah 100.000 unit tahun ini.