JAKARTA - Nissan umumkan penarikan kembali (recall) yang melibatkan lebih dari 1.100 unit model Ariya di Amerika Serikat (AS) karena terdapat masalah pada sensor arus sehingga memicu mode fail-safe pada crossover tersebut.
Dilansir dari CarBuzz, Jumat, 2 Agustus, pabrikan dari Jepang ini mengatakan bahwa sensor arus di dalam kotak sambungan aki dapat mendeteksi celah frekuensi riak arus motor listrik saat beroperasi pada kecepatan tinggi.
Jika hal ini terjadi, Power Electronics Box akan mengurangi torsi pada penggerak listrik dan kemungkinan Ariya akan ke mode fail-safe. Saat mode tersebut aktif, ini dapat membuat mobil kehilangan daya tiba-tiba tanpa adanya peringatan yang meningkatkan risiko kecelakaan.
Nissan juga mengungkapkan bahwa mode fail-safe ini dapat dinonaktifkan jika mobilnya dimatikan sepenuhnya dan harus dihidupkan kembali.
Program penarikan kembali ini berdampak pada 1.188 unit Nissan Ariya di AS yang merupakan produksi antara 8 September hingga 8 Mei 2023 dengan model berpenggerak roda belakang maupun semua roda.
BACA JUGA:
Pemilik akan diberitahu mengenai penarikan ini pada tanggal 9 September. Untuk model penggerak roda belakang, Power Electronic Box inverter akan diperbarui untuk meningkatkan protokol anti-gagal. Sementara untuk tipe penggerak semua roda, dealer perlu memprogram ulang inverter depan dan belakang.
Ini bukanlah kali pertama Nissan memulai program recall yang melibatkan model Ariya. Sebelumnya, model tersebut juga terdampak pada tahun lalu karena permasalahan serupa.
Pada September 2023 lalu, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mengungkapkan sebanyak 9.813 unit Ariya produksi Juni 2022 dan Mei 2023 perlu dibawa ke dealer agar inverter dapat diprogram ulang.
Ribuan Ariya telah diperbaiki, namun penarikan kedua ini hanya berdampak pada model yang belum menerima perbaikan yang sesuai.