Bagikan:

JAKARTA - Pada hari Sabtu, 25 Februari 2023, platform smart contract Solana mengalami gangguan teknis yang signifikan yang dikenal sebagai "peristiwa percabangan besar". Hal ini mengakibatkan kegagalan transaksi untuk beberapa pengguna, serta perlambatan dalam finalisasi blok.

Solblaze, liquid staking pool, melaporkan bahwa meskipun Solana tidak sepenuhnya berhenti memproduksi blok, namun jaringan tersebut mengalami perlambatan akibat dari peristiwa forking.

Menurut laporan insiden Solana, masalah ini disebut sebagai "ketidakstabilan klaster". Solana juga mengindikasikan bahwa restart terkoordinasi telah diluncurkan untuk mempercepat finalisasi blok. Akun tersebut menyatakan bahwa para validator sedang bekerja sama dengan teknisi Solana untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan mencari solusi terbaik.

Restart terkoordinasi sedang dilakukan untuk mengatasi masalah selama pemutakhiran dari 1,13 ke 1,14 yang menyebabkan finalisasi blok melambat secara signifikan,” tulis Solana Status (@SolanaStatus), 25 Februari 2023.

Masalah ini dikonfirmasi oleh halaman Status Solana yang menyebutkan bahwa para insinyur Solana sedang menyelidiki produksi root yang lambat pada mainnet beta.

Solana juga menyediakan tautan dokumen yang memberikan instruksi kepada validator tentang cara melanjutkan restart. Validator diminta untuk mengambil snapshot di slot 179526408, memodifikasi baris perintah validator, menginstal versi 1.13.6 sebelumnya, dan kemudian memulai ulang validator.

Peristiwa ini mengingatkan kita pada masalah yang dihadapi blockchain tahun lalu, termasuk beberapa pemadaman produksi blok. Solana dan para validator bekerja keras untuk memperbaiki masalah ini secepat mungkin dan menghindari dampak yang lebih buruk pada para pengguna.