JAKARTA – Solana, platform blockchain yang dikenal akan kecepatan dan biaya transaksinya yang terjangkau ini, kini mengambil langkah besar dengan meluncurkan pembaruan jaringan yang ditujukan untuk mengatasi salah satu tantangan terbesarnya: kemacetan jaringan. Pada tanggal yang sama, Anza, yang merupakan divisi dari Solana Labs, mengumumkan rilis pembaruan utama yang menandai babak baru dalam evolusi Solana di industri kripto.
Pembaruan yang diberi kode versi 1.17.31 ini memperkenalkan Stake-Weighted Quality of Service (SWQOS), sebuah inovasi yang dirancang untuk memberikan prioritas kepada transaksi yang melibatkan validator yang telah melakukan staking. Validator yang telah menginvestasikan token SOL mereka ke dalam jaringan, mendukung operasionalnya, kini akan merasakan keuntungan dari proses transaksi yang lebih cepat dan lebih handal. Ini merupakan langkah yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan stabilitas jaringan secara signifikan.
Tim Garcia, yang memimpin hubungan validator di Solana Foundation, menggambarkan SWQOS sebagai strategi jaringan yang memprioritaskan transmisi data atau koneksi tertentu untuk memperkuat keandalan dan performa. Saat ini, sebanyak 80% kapasitas jaringan diperuntukkan bagi transaksi yang mendapatkan prioritas ini, memastikan pengalaman pengguna yang lancar saat bertransaksi melalui validator yang telah melakukan staking.
BACA JUGA:
Meski begitu, pembaruan ini memiliki batasan. Anza menekankan bahwa dampak dari SWQOS akan semakin terasa seiring dengan bertambahnya pengguna yang mengadopsi sistem ini. Di sisi lain, transaksi yang tidak melibatkan staking, yang menyumbang 20% dari total lalu lintas jaringan, mungkin tidak akan merasakan peningkatan yang sama.
Trent.sol, pengembang inti di Anza, menyarankan agar validator melakukan upgrade dengan hati-hati, terutama ketika kurang dari 5% dana yang distaking sedang offline. Ia juga menyarankan validator untuk memantau node mereka secara ketat pasca-pembaruan untuk memastikan tidak ada gangguan operasional.
Pembaruan ini hanya merupakan langkah pertama dalam upaya mengatasi masalah kemacetan jaringan yang dihadapi Solana. Rex St. John dari Anza menyebutnya sebagai “putaran pertama” dalam rangkaian solusi, dengan peningkatan lebih lanjut yang direncanakan untuk rilis v1.18 yang akan datang. Dokumentasi teknis yang tersedia di GitHub menjelaskan secara rinci tentang perubahan dalam penanganan paket data yang di-staking dan tidak di-staking, serta optimasi pada BankingStage Forwarding Filter yang sangat penting untuk efisiensi jaringan.
Kemampuan Solana dalam mengelola volume transaksi yang tinggi selalu menjadi topik perdebatan. Berbeda dengan blockchain lainnya, Solana tidak memiliki mempool tradisional, yang merupakan area penyimpanan sementara untuk transaksi yang menunggu. Meskipun ini memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat, pembaruan ini berpotensi menyebabkan kemacetan jaringan selama periode aktivitas yang tinggi. Peluncuran versi 1.17.31 merupakan momen krusial bagi Solana.