Bagikan:

JAKARTA - Insiden kebakaran mobil listrik Hyundai Ioniq 5 terjadi tahun lalu di Busan, Korea Selatan. Kecelakaan ini  mengakibatkan dua orang tewas setelah mobil itu menabrak pagar tol.

Walaupun mobil listrik tidak lebih sering terbakar daripada mobil dengan mesin pembakaran dalam, namun jika terjadi kebakaran, kendaraan listrik akan terbakar secara spektakuler dan terus-menerus mengalami thermal runaway yang sangat sulit dipadamkan dengan alat pemadam kebakaran konvensional. Kebakaran pada mobil listrik hanya dapat dipadamkan dengan cara mengangkat mobil menggunakan derek dan merendamnya ke dalam kolam air.

Dalam insiden tersebut, petugas pemadam kebakaran dilengkapi dengan peralatan pernapasan dan terus mengepalkan mobil dengan air bahkan setelah api berhasil dipadamkan, karena thermal runaway pada baterai dapat menyebabkannya terbakar kembali. Satu-satunya cara untuk mencegah terjadinya thermal runaway adalah dengan menyejukkan baterai mobil listrik.

Sementara investigasi awal menunjukkan bahwa korban tewas dalam insiden tersebut bukan disebabkan oleh kebakaran, tetapi karena kecelakaan itu sendiri yang terjadi dengan kecepatan antara 80 hingga 90 km/jam.

Dilaporkan oleh WrapCar, dalam kecelakaan itu pengemudi dan penumpang tidak menggunakan sabuk pengaman dan menggunakan klip sabuk palsu untuk menghindari bunyi peringatan sabuk pengaman.

Petugas pemadam kebakaran membuat kolam mengatasi kebakaran. (foto: wrapcar)

Di Korea, mobil listrik Hyundai telah dikaitkan dengan risiko kebakaran setelah banyak insiden kebakaran yang melibatkan Hyundai Kona Electric. Model tersebut telah dihentikan produksinya di Korea, meskipun versi yang lebih baik dari mobil tersebut masih tersedia di negara lain, seperti di Indonesia.

Meskipun statistik menunjukkan bahwa mobil listrik menyebabkan hanya 0,52 persen dari kasus mobil yang terbakar pada 2020, sementara mobil dengan mesin pembakaran dalam menyebabkan 1,88 persen, namun saat ini mobil listrik semakin umum digunakan.

Hal ini membuat Departemen Pemadam Kebakaran Korea sedang mengevaluasi beberapa opsi untuk memerangi kebakaran mobil listrik, termasuk penggunaan selimut pemadam kebakaran dan alat khusus untuk membangun kolam pendingin di sekitar mobil.

Salah satu solusi untuk mengurangi risiko thermal runaway adalah dengan menggunakan baterai padat. Solid-state battery tidak memerlukan cairan elektrolit dalamnya, yang dapat mengurangi risiko kegagalan baterai dan kebakaran.

Produsen mobil Toyota akan memperkenalkan baterai padat ke mobil produksinya pada tahun 2025, tetapi hanya pada mobil hibrida terlebih dahulu karena baterai yang lebih kecil dan lebih murah, sedangkan biaya baterai padat masih terlalu tinggi untuk mobil listrik.

Beberapa produsen mobil China juga telah menunjukkan prototipe baterai padat yang berfungsi, namun belum siap untuk dijual secara komersial.

Langkah Pencegahan

Untuk mencegah kebakaran pada mobil listrik ada beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil. Misalnya hindari mengisi daya baterai di malam hari ketika mobil tidak terawasi. Lebih baik mengisi daya di siang hari ketika mobil dapat diawasi dengan lebih mudah.

Pastikan kabel pengisian daya dalam kondisi baik dan tidak rusak. Hindari memakai kabel yang kusut atau cacat karena dapat menyebabkan korsleting atau hubungan arus pendek.

Hindari memarkir mobil listrik di tempat yang panas dan terkena sinar matahari langsung. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan baterai menjadi overheat dan dapat memicu kebakaran.

Pastikan baterai mobil listrik dalam kondisi baik dan terawat dengan baik. Perawatan baterai termasuk menghindari pengisian daya yang berlebihan atau penggunaan yang berlebihan.

Lakukan inspeksi secara berkala pada mobil listrik, terutama pada bagian-bagian yang terkait dengan baterai. Pastikan tidak ada kerusakan atau kebocoran yang dapat memicu kebakaran.

Sementara jika terjadi kebakaran, segera keluarkan diri dari mobil dan hubungi petugas pemadam kebakaran. Jangan mencoba memadamkan api sendiri karena baterai mobil listrik dapat meledak dan menyebabkan cedera yang serius.

Diperlukan langkah ekstra padamakan mobil listrik yang terbakar. (foto: dok. WrapCar)

Langkah Penyelamatan

Jika mobil listrik terbakar, langkah yang harus diambil oleh pengemudi dan penumpang adalah secepat mungkin, keluar dari mobil dan jauh dari area kebakaran. Jangan mencoba memadamkan api atau membuka kap mesin atau pintu mobil jika tidak diperlukan.

Jika terdapat kemacetan lalu lintas atau situasi yang menghalangi keluar dari mobil, sebaiknya tetap di dalam mobil dan menunggu bantuan datang. Namun, pastikan untuk menutup semua pintu dan jendela untuk mencegah asap masuk ke dalam kabin.

Hindari kontak dengan kendaraan atau bagian-bagian listrik mobil karena dapat menyebabkan luka bakar.

Jika terdapat korban luka atau orang yang memerlukan pertolongan, sebaiknya segera hubungi nomor darurat setempat.

Beritahu petugas pemadam kebakaran jika mobil yang terbakar adalah mobil listrik, sehingga mereka dapat mengambil tindakan yang sesuai untuk memadamkan api dan mencegah terjadinya thermal runaway pada baterai.

Hindari menghirup asap dari kebakaran mobil listrik karena mengandung gas yang sangat beracun. Jika terpaksa menghirup asap, segera keluar dari area kebakaran dan mencari udara segar.

Setelah kebakaran padam, hindari menyentuh bagian-bagian mobil yang masih panas karena dapat menyebabkan luka bakar.

Ketika mengemudi mobil listrik, selalu perhatikan indikator kebocoran baterai, suhu baterai, dan suhu mesin untuk memastikan mobil dalam kondisi aman.

Jika terdapat indikasi kerusakan atau kebocoran pada baterai, segera matikan mobil dan hubungi bengkel terdekat untuk memeriksanya. Selain itu, pastikan untuk mengikuti petunjuk dalam buku panduan penggunaan mobil listrik dan menjalankan perawatan secara rutin untuk memastikan mobil selalu dalam kondisi aman.