JAKARTA - Perusahaan pembayaran Ripple baru-baru ini memberikan pembaruan terkait gugatan yang diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Dalam laporan kuartal keempat tahun 2022, Ripple mengatakan bahwa mereka mengharapkan keputusan tahun ini dan "lebih percaya diri" dari sebelumnya menjelang keputusan.
Gugatan SEC menuduh bahwa Ripple menjual mata uang kripto XRP sebagai sekuritas yang tidak terdaftar. Ripple mengatakan bahwa setelah dua tahun melawan gugatan ini, kasus telah selesai dibahas.
“Setelah dua tahun melawan gugatan ini atas nama seluruh industri kripto dan inovasi Amerika, kasus ini telah selesai dibahas dan Ripple bangga dengan pembelaannya dan merasa lebih percaya diri dari sebelumnya saat menunggu keputusan Hakim. Waktu keputusan ada di tangan Hakim, tetapi perusahaan berharap untuk melihat keputusan pada tahun 2023," tulis Ripple.
BACA JUGA:
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, mengatakan bahwa perusahaan mengharapkan keputusan dalam beberapa bulan mendatang dan satu-satunya cara mereka akan menyelesaikan kasus ini adalah dengan adanya kejelasan bahwa XRP bukanlah sekuritas.
"Satu-satunya cara Ripple akan menyelesaikannya, dan saya telah mengatakan ini di awal, satu-satunya cara kami akan menyelesaikannya adalah jika ada kejelasan bahwa XRP bukanlah sekuritas yang dapat diperdagangkan..." kata Brad Garlinghouse.
Meskipun pengadilan belum memberikan waktu pasti kapan keputusan akan dibuat, Ripple memperlihatkan keyakinannya dalam menghadapi gugatan dari SEC. Sebagai informasi, pada akhir 2020, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menggugat Ripple dengan tuduhan melakukan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar. Namun, Ripple membantah tudingan itu.