Bagikan:

JAKARTA – Dalam menanti akhir perseteruan Ripple vs SEC di meja hijau, Stuart Alderoty selaku penasihat umum Ripple  baru-baru ini melontarkan pernyataan terkait kasus tersebut. Menurutnya, kasus Ripple vs SEC dapat menjadi momentum bagi kejelasan regulasi dalam industri cryptocurrency.

Dalam perkara yang berlarut-larut itu, Stuart Alderoty menyatakan bahwa Ripple telah mengeluarkan dana lebih dar 100 juta dolar AS untuk biaya hukum atas pembelaannya terhadap gugatan yang diajukan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Perseteruan tersebut sudah berlangsung sejak akhir 2020 lalu hingga tahun 2022 ini.

Alderoty menegaskan bahwa ini adalah kesempatan yang bagus untuk kejelasan terkait mata uang kripto sebagai aset digital di AS. Dia menilai kebutuhan “kebutuhan akan kejelasan peraturan yang lebih besar, dan bahkan...” kata Alderoty 6 Oktober 2022.

Lebih lanjut, penasihat umum Ripple itu berpendapat bahwa ketua SEC Gary Gensler telah mengambil langkah agresif alih-alih berkolaborasi dengan regulasi lainnya. Menurutnya, SEC telah merugikan konsumen terutama investor XRP alih-alih melindungi mereka.

Sebagaimana diketahui, SEC telah memasukkan XRP ke dalam kategori sekuritas. Regulator juga menuding Ripple melakukan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar. Sementara Ethereum dimasukkan ke dalam non-sekuritas berdasarkan pidato pejabat SEC pada 2018, William Hinman. Hingga kini Gensler meyakini bahwa sebagian besar mata uang kripto adalah sekuritas.

"Hukumnya jelas tentang ini. Saya percaya berdasarkan fakta dan keadaan sebagian besar token ini adalah sekuritas," kata Ketua SEC Gary Gensler, dikutip dari Squawk Box, 3 Oktober 2022

Dilansir U.Today, Stuart Alderoty, mengkritik ketua SEC setelah salah menyatakan bahwa tes Mahkamah Agung ditetapkan untuk menentukan apakah token adalah sekuritas yang tidak terdaftar atau tidak. Dalam pembaruan terkini, Ripple menanggapi upaya Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk mencegah dua perusahaan mengajukan amicus brief dalam kasus ini.

SEC meminta Hakim Distrik Analisa Torres untuk menolak permintaan TapJets Inc. dan I-Remit Inc. untuk mengajukan pengarahan singkat guna mendukung Ripple. pada penghujung September lalu, Hakim Analisa Torres telah memerintahkan SEC untuk menyerahkan dokumen terkait pidato mantan pejabat SEC, William Hinman, yang menyatakan bahwa Ethereum bukan sekuritas.

Dokumen tersebut merupakan akar permasalahan dalam kasus Ripple vs SEC. Pasalnya SEC memasukan XRP ke dalam kategori sekuritas dan menuding Ripple dan pejabatnya melakukan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar pada Desember 2020 lalu.