Bagikan:

JAKARTA - Chatbot bertenaga Kecerdasan Buatan (AI) besutan OpenAI, ChatGPT yang belum lama ini diluncurkan menggemparkan dunia teknologi, dan tentunya membuat Google kepanasan.

Sekarang, menurut laporan dari NYTimes, Google melihat ChatGPT sebagai ancaman bagi bisnis pencariannya dan telah berencana menyiapkan pesaing chatbot itu.

Laporan tersebut mengklaim CEO Google Sundar Pichai telah mendeklarasikan "kode merah" dan mempercepat pengembangan AI.

Google diklaim akan mendemonstrasikan versi mesin pencarinya dengan fitur chatbot tahun ini dan mengungkap lebih dari 20 proyek yang didukung oleh AI, beberapa akan diluncurkan di konferensi I/O pada Mei tahun ini.

Menurut dokumen visual untuk proyek AI yang sedang dikerjakan Google, perusahaan mengembangkan alat pembuat gambar, versi AI Test Kitchen yang ditingkatkan (aplikasi yang digunakan untuk menguji prototipe), mode layar hijau bergaya TikTok untuk YouTube dan alat yang dapat menghasilkan video untuk meringkas klip lainnya.

Tersemat juga fitur berjudul Shopping Try-on, pembuat wallpaper untuk ponsel Pixel, dan tersedia alat berbasis AI yang dapat memudahkan pengembang untuk membuat aplikasi Android.

Lebih lanjut dikutip dari Engadget, Sabtu, 21 Januari, Pichai dilaporkan membawa pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin bulan lalu untuk bertemu dengan para pemimpin saat ini, meninjau rencana AI dan menawarkan masukan.

Baik Page dan Brin, tidak banyak terlibat sehari-hari dengan perusahaan sejak 2019, karena mereka fokus pada proyek lain. Google telah berusaha untuk mempercepat proses persetujuan produk, termasuk pemeriksaan untuk memastikan teknologi yang digerakkan oleh AI itu adil dan etis.

Selain itu, perusahaan dikatakan sedang menyesuaikan tingkat risiko yang siap diambilnya saat meluncurkan teknologi tersebut, mencakup keamanan, akurasi, dan pemblokiran informasi yang salah.

Namun, untuk produk dan alat lain yang sedang dikerjakan, Google memiliki batas yang lebih rendah dan akan mencoba mengekang masalah yang berkaitan dengan kebencian dan toksisitas, bahaya dan informasi yang salah daripada mencegahnya.

Solusi tersebut juga diperlukan untuk mencegah materi yang dilindungi hak cipta dan mencegah informasi identitas pribadi dibagikan.

Sama seperti Google, Microsoft juga mengambil langkah serupa pada mesin pencarinya, Bing. Awal bulan ini, laporan menyartakan berencana untuk menggabungkan beberapa teknologi yang mendukung ChatGPT ke dalam Bing dan segera mengintegrasikan ChatGPT ke layanan Cloud Azure-nya.