Bagikan:

JAKARTA - Pengawas antitrust Brasil, CADE, telah mulai menyelidiki keluhan oleh pengecer e-commerce MercadoLibre Inc  terhadap Apple Inc  atas dugaan penyalahgunaan monopoli dalam distribusi aplikasi untuk perangkatnya. Hal ini dikatakan oleh regulator antimonopoli tersebut pada Rabu 18 Januari.

“Keputusan untuk membuka penyelidikan atas dugaan praktik anti-persaingan oleh Apple diambil minggu lalu berdasarkan pengaduan yang diajukan pada Desember 2022 oleh MercadoLibre,” kata CADE dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

"Investigasi serupa sedang dilakukan oleh otoritas antimonopoli di yurisdiksi lain," kata pengawas itu.

MercadoLibre berpendapat bahwa Apple telah memberlakukan serangkaian pembatasan pada distribusi barang digital dan pembelian dalam aplikasi mereka, App Store.

Perusahaan Amerika Selatan itu mengkritik raksasa teknologi asal California karena mengharuskan pengembang yang menawarkan barang atau layanan digital di dalam aplikasi untuk menggunakan sistem pembayaran Apple sendiri dan menghentikan mereka mengarahkan pembeli ke situs web dari penjual atau pengembang sendiri.

 MercadoLibre telah mengajukan keluhannya atas perilaku Appl ini di Brasil dan juga Meksiko.

Sementara Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar. Kebijakan Apple telah ditentang di hampir setiap sudut dunia selama beberapa tahun terakhir.

Dalam sidang pengadilan AS atas tuduhan serupa, seorang hakim menemukan bahwa Apple tidak melanggar undang-undang antimonopoli sebagian karena aturannya mengarah pada manfaat keamanan bagi pengguna yang lebih besar daripada kerugian bagi pembuat aplikasi. Tapi putusan itu sedang diajukan banding dan resolusi global tentang masalah ini tampaknya masih jauh.

CADE mengatakan kasus antimonopoli terhadap Apple sedang berlangsung di seluruh dunia, termasuk di Uni Eropa, Inggris, Korea Selatan, Jepang, India, dan Indonesia.  Bahkan di Korea Selatan, Apple diputuskan kalah dalam gugatan semacam itu.

MercadoLibre yang terdaftar di Nasdaq adalah salah satu perusahaan terbesar di Amerika Latin, dengan kapitalisasi pasar 53,82 miliar dolar AS (Rp 813,4 triliun), menurut data Refinitiv.