Bagikan:

JAKARTA – Dua pendiri Three Arrows Capital (3AC) yang bangkrut Su Zhu dan Kyle Davies, berencana untuk kembali ke dunia kripto dengan rencana membuat bursa kripto baru, bernama GTX. Untuk itu keduanya bermaksud mengumpulkan pendanaan sebesar 25 juta dolar AS untuk memulai bisnisnya.

Mereka akan ditemani oleh Mark Lamb dan Sudhu Arumugam dari CoinFLEX dalam proyek ini. Menurut rencana, GTX akan memungkinkan perdagangan aset kripto yang dijelaskan sebagai pasar 20 miliar dolar AS yang berhubungan dengan perusahaan kripto seperti FTX, Celsius, BlockFi, Mt. Gox, dan perusahaan kripto lain yang bangkrut.

Tim GTX kemudian berencana untuk mengembangkan produknya guna memungkinkan perdagangan cryptocurrency, saham, dan forex. Hedge fund kripto 3AC milik Zhu dan Davies meledak pada Juni 2022 akibat kolaps Terra yang menyebabkan dampak besar dalam industri kripto dan memaksa beberapa pemberi Blockfi mengalami kebangkrutan.

Namun, kedua pendiri tersebut tetap tidak menunjukkan rasa bersalah dan menolak untuk bekerja sama dengan likuidator dan kreditor. Hal ini menyebabkan Mahkamah Agung Singapura dan Departemen Kehakiman AS baru-baru ini mengeluarkan surat panggilan melalui Twitter.

Sementara itu, CoinFLEX, yang dulunya dikenal sebagai bursa kripto yang memberikan pinjaman sebesar 47 juta dolar AS kepada Roger Ver yang mengajak untuk mempromosikan Bitcoin, kemudian mencoba untuk mengambil keuntungan dari utang buruknya dengan mengeluarkan token bernama rvUSD.

Kemudian CoinFLEX memutuskan untuk mengurangi sebagian besar karyawannya untuk menfinansir restrukturisasi perusahaan. Tidak mengherankan, rencana GTX diterima buruk oleh komunitas kripto.

Beberapa pemimpin dalam industri cryptocurrency seperti Wintermute CEO Evgeny Gaevoy dan Castle Island co-founder Nic Carter menyatakan kekhawatiran dan keengganan untuk berpartisipasi dalam proyek ini. Namun, meskipun demikian, proyek ini tetap akan dilanjutkan dan para pendiri akan terus berusaha untuk menarik dana dari investor.