SEC dan CFTC Mulai Selidiki Pendiri Three Arrows Capital
Regulator AS selidiki Three Arrows Capital. (Foto; Dok. InvestorPlace)

Bagikan:

JAKARTA – Bangkrutnya perusahaan dana lindung nilai Three Arrows Capital (3AC) pasca kolapsnya Terra LUNA beberapa bulan lalu telah menarik perhatian regulator AS, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka (CFTC).

Kedua regulator tersebut dilaporkan tengah selidiki hedge fund Three Arrows Capital. SEC dan CFTC bermaksud mencari tahu apakah perusahaan kripto yang berbasis di Singapura tersebut telah melakukan pelanggaran terhadap regulasi dan undang-undang yang seharusnya dipatuhi, sebagaimana dilaporkan Bloomberg.

Menurut laporan tersebut, sumber informasi mengisyaratkan regulator AS tersebut menduga bahwa 3AC bisa saja menyesatkan klien mengenai neraca keuangan perusahaan dan tidak mengungkapkan dengan benar mengapa dana tersebut tidak terdaftar di badang pengatur keuangan.

Pada akhir Juli, Kyle Davies dan Su Zhu, pendiri Three Arrows Capital, buka suara dalam wawancara dengan Bloomberg yang memecah kebisuan mereka tentang dugaan pelarian mereka. Investor kripto berpendapat bahwa mereka harus menghilang dari radar publik karena kedua pendiri itu menerima sejumlah ancaman kematian setelah pengadilan Kepulauan Virgin Inggris memerintahkan mereka untuk mengajukan kebangkrutan dan melikuidasi semua aset yang dimiliki oleh 3AC.

Selama wawancara, kedua pendiri mengklarifikasi bahwa meskipun berada di lokasi yang tidak diketahui, mereka telah berkomunikasi dengan pihak berwenang yang relevan “sejak hari pertama”. Namun, menurut pengacara yang bertanggung jawab atas likuidasi, tidak ada satupun pendiri yang kooperatif.

Sebelumnya, Bloomberg melaporkan bahwa, Teneo, perusahaan yang bertanggung jawab melikuidasi dana 3AC, harus meminta izin dari hakim AS untuk memberi tahu para pendiri melalui Twitter dan email mereka setelah tidak dapat menghubungi mereka melalui saluran komunikasi biasa. Hingga saat ini belum ada satu pun pendiri Three Arrows Capital yang menanggapi pesan dari Teneo.

“Zhu dan Davies masih belum sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan setelah dana lindung nilai meledak beberapa bulan lalu, menurut likuidator. Setelah panggilan Zoom awal pada bulan Juli, Zhu dan Davies masing-masing hanya berbicara dengan likuidator sekali dalam beberapa bulan setelahnya, dalam konferensi video terpisah,” menurut laporan tersebut, sebagaimana dikutip dari CryptoPotato.