Kaleidoskop 2022: Peristiwa Paling Mengguncang Pasar Kripto Sepanjang Tahun Ini
Peristiwa kripto yang terjadi sepanjang tahun 2022. (Foto; Dok. CoinMarketCap)

Bagikan:

JAKARTA – Setelah bull run besar-besaran pada tahun 2021, market crypto sepanjang tahun 2022 ini mengalami guncangan karena sejumlah faktor. Kondisi ini memicu penurunan harga Bitcoin dan cryptocurrency pada umumnya.

Peristiwa terbesar yang pernah terjadi sepanjang tahun ini adalah runtuhnya kripto milik Teraform Labs, yakni Terra (LUNA) dan stablecoin Terra USD (UST). Kemudian pada November lalu, bangkrutnya bursa kripto terkemuka, FTX.

Daftar Peristiwa yang Paling Mengguncang Market Kripto 2022

Selain itu, apa saja peristiwa yang paling mengguncang market kripto sepanjang 2022? Mari kita lihat sejumlah peristiwa yang menimpa industri kripto berikut ini!

1. Kenaikan Suku Bunga

Sebagaimana diketahui, mata uang dolar AS mengalami inflasi. Untuk itu Federal Reserve atau The FED bermaksud mengendalikan inflasi supaya nilai dolar tidak tergelincir.

Mereka juga telah mengindikasikan untuk menaikkan suku bunga di tahun mendatang. Hal ini membuat para investor menarik dana mereka dari market baik kripto maupun saham.

Karena ada petunjuk kenaikan suku bunga pada bulan Januari 2022, pasar kripto mulai merasakan gejolak. Bitcoin dan Ethereum tergelincir masing-masing sebesar 19 persen dan 29 persen dalam satu bulan itu.

2. Perusahaan Kripto Jadi Sponsor Olah Raga

Sejumlah platform kripto terkemuka seperti Crypto.com, Binance, Coinbase, dan lainnya  berlomba-lomba memasuki industri olah raga termasuk football di AS, basket, dan sepak bola di Eropa. Pasalnya, industri tersebut memiliki basis penggemar yang luar biasa banyak di berbagai belahan dunia.

Dalam ajang Super Bowl LVI AS yang didominasi oleh sponsor dari perusahaan kripto. Coinbase salah satu yang bermitra dengan olahragawan dan turnamen tersebut. Mereka menggunakan layar untuk memasang kode QR selama 60 detik guna membagikan Bitcoin senilai 15 dolar AS untuk para penonton.

Sementara itu bintang basket, LeBron James, bermitra dengan Crypto.com. Lalu ada FTX yang berkolaborasi dengan pelaku di dunia olahraga. Perusahaan pertukaran kripto yang dipimpin Sam Bankman-Fried tersebut kolaps pada November lalu.

3. Runtuhnya Terra (LUNA) dan Terra USD (UST)

Pada 7 Mei 2022, mata uang kripto garapan Terraform Labs milik Do Kwon, LUNA dan stablecoin UST kehilangan nilainya lebih dari 99 persen. UST yang merupakan stablecoin Terra, di mana nilai UST seharusnya terpatok pada nilai dolar, yang terjadi malah sebaliknya.

UST sendiri termasuk ke dalam jenis stablecoin algoritmik. Stablecoin yang memanfaatkan dana cadangan kripto lain termasuk BTC, ETH, dan lainnya untuk menopang UST.

Terra menggunakan algoritma untuk menjaga UST tetap dipatok ke dolar daripada menyimpan cadangan dolar. Jika UST turun di bawah 1 USD, perangkat lunak ini akan mencetak dan menjual token saudaranya, LUNA, dalam jumlah kecil untuk mempertahankan nilainya.

Algoritmik menjadi overdrive ketika UST anjlok, mencetak dan membuang token LUNA ke pasar. Ini menghasilkan begitu banyak token LUNA, sehingga dalam hitungan hari, harga luna turun dari level tertinggi sepanjang masa di Rp1 juta sembilan ratusan per token menjadi 0 rupiah.

Kolapsnya UST dan LUNA menyebabkan kerugian di kalangan investor. Media lokal Korea Selatan bahkan memberitakan investor LUNA yang melakukan bunuh diri akibat nilai LUNA terjun bebas.

Pemerintah Korea Selatan segera bergerak untuk mengusut masalah tersebut. Mereka bekerja sama dengan Interpol untuk memburu Do Kwon. Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) turut mengecam kondisi tersebut. Namun, hingga saat ini pendiri Terra masih berkeliaran dan menghirup udara bebas. Dia juga masih aktif di media sosial Twitter. Sementara para korban belum diketahui apakah mendapat ganti rugi atau tidak.

4. Celsius Network Bekukan Penarikan Dana Pelanggan

Mengutip alasan "kondisi pasar yang sulit," Celsius memutuskan untuk menghentikan penarikan (withdrawal) dana pelanggannya. Bitcoin, sebagai akibatnya, jatuh di bawah angka 23.000 dolar AS, anjlok 15 persen.

5. Harga Bitcoin Jatuh di Bawah 20.000 Dolar AS

Tahun ini telah menjadi bencana bagi Bitcoin dan investornya. Untuk pertama kalinya, sejak tahun 2020, Bitcoin jatuh di bawah 20.000 USD.

Runtuhnya Bitcoin berdampak pada seluruh sektor kripto. Ethereum diperdagangkan tepat di atas 1.000 USD pada akhir Juni. Pada saat yang sama, altcoin Solana dan Polkadot diperdagangkan 90 persen di bawah level tertinggi sepanjang masa mereka dari tahun 2021. Kejatuhan harga Bitcoin juga turut menyeret cryptocurrency pada umumnya.

6. Three Arrows Capital (3AC)

Tidak lama setelah kolapsnya Terra LUNA, pada bulan Juni 2022, perusahaan investasi Three Arrows Capital (3AC) mengumumkan kebangkrutan. Hedge fund tersebut telah mengajukan kebangkrutan setelah pengadilan yang berbasis di British Virgin Islands memerintahkan untuk melikuidasi perusahaan.

Pengajuan pengadilan juga menunjukkan bahwa 3AC memiliki sekitar 600 juta dolar AS eksposur ke blockchain Terra, yang kolaps  pada bulan Mei lalu. Decrypt melaporkan bahwa Three Arrows Capital memiliki utang sebesar 3,5 miliar dolar AS kepada para kreditor, termasuk 2,3 miliar dolar kepada Genesis.

Penyelidikan dilakukan regulator keuangan AS, SEC dan CFTC. Pendiri 3AC, Su Zhu dan Kyle Davies dilaporkan sedang bersembunyi. Keduanya mengungkapkan alasan bersembunyi, karena adanya ancaman pembunuhan. Namun, tidak lama setelah itu, salah satu pendiri 3AC, Davies dikabarkan membeli kapal pesiar terbesar senilai 50 juta dolar AS (Rp749 miliar).

Pembelian tersebut dilakukan ketika perusahaan dana lindung nilai mereka sedang dalam proses penyelidikan.Dana lindung nilai, Three Arrows Capital mengalami kebangkrutan. Perusahaan mata uang kripto ini, juga dikenal sebagai "3AC," ditutup oleh pengadilan pada 27 Juni setelah gagal membayar pinjaman bitcoin dari pemberi pinjaman Voyager Digital pada pertengahan bulan. Selain Voyager, perusahaan pinjaman kripto Genesis juga terdampak dan mengalami kebangkrutan.

7. Celsius Bangkrut

Masih di bulan yang sama, perusahaan peminjaman kripto Celsius Network menangguhkan penarikan dan pengiriman dana dari platformnya. Pada bulan berikutnya, juli 2022, Celsius mengumumkan pailit. CEO Celsius Alex Mashinsky mengundurkan diri.

Celsius mengajukan perlindungan Bab 11 pada 13 Juli, mencatat defisit 1,19 miliar dolar AS di neracanya. Model bisnis pemberi pinjaman kripto berada di bawah pengawasan setelah aksi jual pasar kripto yang tajam yang didorong oleh runtuhnya token utama TerraUSD dan Luna pada bulan Mei lalu.

“Aset Celsius menyusut di tengah volatilitas ekstrem, dan pembekuan akun pelanggannya merupakan upaya untuk membendung kerugian dan menstabilkan bisnisnya,” kata Nash, dikutip Reuters.

Platform peminjaman kripto Celsius mengalami kebangkrutan karena banyak kreditor yang gagal menutup kerugian. Celsius terdampak anjloknya Terra LUNA. Sebagai informasi tambahan, Celsius Network didirikan pada 2017 oleh Alex Mashinsky, Daniel Leon, Nuke Goldstein. Perusahaan peminjaman kripto itu berkantor di Hoboken, New Jersey, AS.

8. FTX Bangkrut

FTX telah menjadi salah satu perusahaan kripto terkemuka di dunia. Sam Bankman-Fried (SBF) dan Gary Wang mendirikan perusahaan pertukaran kripto pada 2019. Sebelumnya SBF sempat mendirikan layanan perdagangan kripto Alameda Research. Namun, setelah FTX berdiri, SBF fokus ke FTX. Sementara Alameda dipimpin oleh rekan dekat SBF, Caroline Ellison.

Pada 11 November, FTX resmi mengajukan kebangkrutan. Penyebabnya, pihak FTX menggunakan dana investor platformnya untuk dipinjamkan ke perusahaan rekanannya, Alameda Research. Namun, Alameda mengalami loss dan terpaksa menjual kepemilikan stablecoin mereka. Kondisi ini memaksa FTX mengalami krisis likuiditas.

Selain itu, eksekutif FTX juga dilaporkan membeli properti mewah dengan menggunakan dana tersebut. SBF resmi ditangkap oleh pihak berwajib kepulauan Bahama dan diesktradisi ke AS. Meski demikian, di AS, Sam Bankman-Fried justru dibebaskan dari hukuman jeruji besi dengan jaminan Rp3,9 triliun. Kini dia hanya ditetapkan sebagai tawanan rumah.

Demikian peristiwa besar yang mengguncang industri kripto yang terjadi sepanjang tahun 2022.