Bagikan:

JAKARTA - Setelah hampir empat tahun memimpin Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), Gary Gensler mengumumkan pengunduran dirinya. Gensler dijadwalkan meninggalkan jabatannya pada 20 Januari 2025, bertepatan dengan pelantikan Presiden terpilih Donald Trump. Rampungnya masa jabatan Gensler dinilai berdampak positif bagi industri kripto terutama di sektor regulasi aset digital.

Dalam pernyataan resmi, SEC mengonfirmasi bahwa Gensler, yang menjabat sejak 17 April 2021, telah memainkan peran kunci dalam mengawasi pasar keuangan, termasuk menyelesaikan berbagai tantangan besar seperti peristiwa pasar GameStop yang mengguncang industri. Selama masa kepemimpinannya, SEC dikenal dengan pendekatan "regulasi lewat penegakan hukum", yang menghasilkan sejumlah tindakan hukum besar terhadap perusahaan kripto terkemuka seperti Ripple yang memakan waktu lebih dari 3 tahun persidangan, kemudian Binance, Kraken, Coinbase, Uniswap Labs, dan lainnya.

Gary Gensler melalui SEC menggaungkan upaya untuk melindungi investor. Namun pada kenyataannya, banyak investor yang belum mendapat perlindungan pasca kolapsnya FTX dan kasus Terra Luna. Gensler dinilai gagal melindungi investor lantaran hanya berfokus untuk menggugat perusahaan-perusahaan kripto yang tidak bermasalah dengan investornya. 

Dampak Bagi Industri Kripto

Pengunduran diri Gensler diperkirakan membawa angin segar bagi industri kripto, yang sering kali merasa tertekan oleh pendekatan tegas SEC. Di sisi lain, banyak pihak yang menantikan bagaimana pemerintahan baru akan membentuk kebijakan terkait aset digital.

Dengan nilai pasar kripto global yang mencapai lebih dari 1 triliun dolar AS (Rp15.800 triliun), perubahan kepemimpinan di SEC ini akan menjadi sorotan utama bagi para pelaku industri, investor, dan regulator di seluruh dunia.