Bagikan:

JAKARTA - Di tengah memanasnya permasalahan regulasi kripto di Amerika Serikat, sejumlah eksekutif industri kripto berkumpul di Gedung Putih pada Kamis 7 Agustus 2024 untuk membahas arah masa depan regulasi aset digital di negeri Paman Sam.

Pertemuan ini, yang diinisiasi oleh anggota Kongres AS, Rep. Ro Khanna, menjadi ajang diskusi mendalam mengenai kebijakan yang berpotensi mengubah lanskap regulasi kripto di AS, termasuk desakan untuk mencopot Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), Gary Gensler.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting seperti Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Lael Brainard, dan Wakil Kepala Staf Gedung Putih Bruce Reed. 

Kristine Lucius, Direktur Urusan Legislatif untuk Wakil Presiden Kamala Harris, juga turut serta dalam pertemuan ini. Dari sisi industri kripto, CEO Ripple Brad Garlinghouse, pendiri Uniswap Hayden Adams, CEO Circle Jeremy Allaire, serta miliarder Mark Cuban, turut ambil bagian dalam diskusi yang dinilai penting ini.

Para eksekutif kripto menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap pendekatan SEC yang dinilai terlalu agresif di bawah kepemimpinan Gary Gensler. Mereka menilai kebijakan yang diterapkan SEC menjadi hambatan bagi inovasi dan perkembangan industri kripto. "Kami membutuhkan regulasi yang mendukung inovasi, bukan yang menghambatnya," kata Brad Garlinghouse, CEO Ripple.

Salah satu topik utama yang dibahas adalah pandangan Wakil Presiden Kamala Harris terkait industri kripto, terutama mengenai kemungkinan Wally Adeyemo diangkat sebagai Menteri Keuangan jika Harris terpilih sebagai presiden. 

Adeyemo dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap kripto, menilai mata uang digital berpotensi digunakan untuk aktivitas kriminal dan mengancam keamanan nasional. Hal ini menimbulkan kecemasan di kalangan komunitas kripto tentang masa depan aset digital di AS jika Adeyemo benar-benar menjabat sebagai Menteri Keuangan.

Sementara itu, mantan Presiden Donald Trump menegaskan bahwa jika terpilih kembali, salah satu langkah pertamanya adalah memecat Gary Gensler. Sejalan dengan itu, Cameron Winklevoss, pendiri Gemini, mendesak Kamala Harris untuk mendukung industri kripto dengan mencopot Gensler. John Deaton, salah satu pendukung kripto, juga mendorong Harris untuk menunjukkan dukungannya terhadap komunitas kripto dengan mendukung pencopotan Gensler.

Dengan semakin dekatnya pemilihan presiden 2024, isu regulasi kripto menjadi perhatian penting dan diupayakan agar tetap bersifat non-partisan. Meskipun Donald Trump tampak pro-kripto, Kamala Harris belum memberikan banyak pernyataan terkait hal ini, meskipun timnya baru-baru ini mulai berinteraksi dengan industri kripto. Analis kripto Ali Martinez mengatakan, “Kemungkinan kita mendapatkan presiden yang pro-Bitcoin semakin kecil, dengan peluang Trump 50 dan Kamala 49.”

Dalam perkembangan lainnya, mantan Presiden AS Donald Trump telah menyetujui sejumlah debat langsung dengan Kamala Harris yang akan digelar September mendatang. Pada saat yang sama, Donald Trump Jr. dan Eric Trump memberikan peringatan tentang penipuan yang menyamar sebagai keluarga Trump, yang mengindikasikan kemungkinan inisiatif terkait kripto dari keluarga tersebut dalam waktu dekat.

Sejak menjabat sebagai Ketua SEC pada 2021, Gary Gensler menjadi sosok kontroversial di dunia kripto. Di bawah kepemimpinannya, SEC telah menerapkan kebijakan ketat terhadap banyak proyek kripto dengan alasan melindungi investor dan menjaga integritas pasar. Namun, banyak pelaku industri merasa pendekatan ini terlalu keras dan menghambat inovasi. "Kami tidak menolak regulasi, tetapi regulasi harus masuk akal dan mendukung pertumbuhan industri," kata Jeremy Allaire, CEO Circle.

Gensler sendiri berulang kali menyatakan bahwa sebagian besar token kripto adalah sekuritas dan harus mematuhi undang-undang sekuritas yang ada. Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan pentingnya transparansi dan perlindungan investor dalam pasar kripto yang terus berkembang pesat. "Kami hanya ingin memastikan bahwa pasar ini beroperasi dengan adil dan transparan," dalih ketua SEC Gary Gensler dalam sebuah wawancara.