Bagikan:

JAKARTA - Dewan Pengawas independen Meta baru saja membatalkan keputusan perusahaan untuk menghapus dua unggahan Instagram yang menggambarkan orang transgender dan non-biner dengan dada telanjang.

Mereka mengatakan, Meta perlu mengubah kebijakan untuk membuatnya lebih inklusif. Kasus ini terkait dengan dua postingan terpisah, di mana salah satu gambar diunggah oleh pasangan transgender yang berbasis di Amerika Serikat (AS) pada 2021 dan 2022.

Unggahan tersebut menampilkan gambar pasangan bertelanjang dada dengan puting tertutup. Dalam keterangannya, pasangan itu membahas perawatan kesehatan transgender, salah satu dari mereka berencana menjalani operasi yang menegaskan gender untuk membuat dada lebih rata dan keduanya sedang menggalang dana untuk membayar operasi tersebut.

Namun, Meta menghapus unggahan itu karena melanggar aturannya yang diklaim sebagai ajakan seksual. Kemudian, pasangan transgender itu mengajukan banding atas keputusan Meta kepada perusahaan dan Dewan Pengawas, lalu Meta mengembalikan postingan tersebut.

Akan tetapi Dewan Pengawas mengatakan, kasus tersebut menggarisbawahi kelemahan utama dalam pedoman Meta saat ini karena terkait dengan pengguna transgender dan non-biner.

Dikutip dari Engadget, Rabu, 18 Januari, kebijakan Meta melarang gambar yang mengandung puting perempuan selain dalam keadaan tertentu seperti menyusui dan operasi konfirmasi jenis kelamin.

“Pembatasan dan pengecualian aturan tentang puting wanita sangat luas dan membingungkan, terutama karena berlaku untuk transgender dan orang non-biner,” ungkap Dewan Pengawas Meta.

"Ini menciptakan kebingungan bagi pengguna dan moderator dan, seperti yang telah diakui Meta, menyebabkan konten dihapus secara salah," imbuhnya.

Saat ini, Dewan Pengawas telah menyarankan agar Meta memperbarui pendekatannya untuk mengelola ketelanjangan di platformnya, dengan menetapkan kriteria yang lebih jelas untuk mengatur kebijakan Ketelanjangan Dewasa dan Aktivitas Seksual.

Sebagai informasi, Dewan Pengawas, yang terdiri dari akademisi, pakar hak asasi, dan pengacara, dibentuk oleh Meta untuk mengatur sebagian kecil banding moderasi konten yang sulit, tetapi juga dapat memberi nasihat tentang kebijakan situs.