Bagikan:

JAKARTA – Belum lama ini, Twitch memperbarui Kebijakan Konten Seksual mereka, termasuk aturan mengenai Label Klasifikasi Konten (CCL). Namun, perubahan ini justru menimbulkan masalah.

Setelah kebijakan baru ini diterapkan, Twitch mengatakan bahwa para streamer mendapatkan reaksi yang tidak begitu baik. Banyak yang menyayangkan kebijakan baru dari Twitch karena para streamer jadi lebih leluasa dalam membuat konten seksual.

“Ada banyak konten baru yang diizinkan berdasarkan kebijakan yang diperbarui. Sebagian besar konten yang dibuat telah ditanggapi dengan keprihatinan komunitas. Ini adalah kekhawatiran yang kami sampaikan,” tulis Twitch dalam rilis resmi.

Twitch menjelaskan bahwa kebijakan baru mereka banyak dimanfaatkan dengan cara yang tidak baik. Beberapa streamer menunjukkan gambar ketelanjangan dengan Kecerdasan Buatan (AI) sehingga orang yang melihat sulit membedakan antara seni digital dan fotografi.

Akibat dari permasalahan ini, Twitch menyadari bahwa mereka telah bertindak terlalu jauh dengan mengubah Kebijakan Konten Seksual. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk kembali membatasi gambar ketelanjangan, baik yang nyata maupun tidak nyata.

“Jadi, efektif hari ini, kami membatalkan perubahan ketelanjangan artistik. Ke depannya, penggambaran ketelanjangan nyata atau fiksi tidak akan diizinkan di Twitch, apa pun medianya,” kata Twitch. Platform streaming itu juga sempat meminta maaf kepada seluruh komunitas di platformnya.

Sebelumnya, Twitch memutuskan untuk menggabungkan dua kebijakan terpisah di Pedoman Komunitas, yaitu Konten Menjurus Secara Seksual dan Konten Seksual Vulgar, menjadi Kebijakan Konten Seksual.

Di dalam kebijakan baru tersebut, konten yang sengaja menonjolkan payudara, bokong atau area panggul diizinkan selama para streamer memiliki tanda CCL. Mereka juga boleh menunjukkan karya fiksi yang menampilkan alat kelamin atau bokong secara utuh.