JAKARTA - General Motors Co pada Selasa, 17 Januari meluncurkan mobil sport Corvette hybrid baru yang menggunakan motor listrik dan baterai untuk meningkatkan akselerasi dan melaju di salju.
Corvette E-Ray - plesetan dari nama ikan pari yang digunakan untuk versi mobil sport bertenaga bensin - terungkap pada peringatan 70 tahun debut Corvette asli. Para eksekutif GM sebelumnya telah mengatakan versi hibrida, bensin-listrik, dari pembuat mobil supercar itu akan datang.
Corvette E-Ray akan menggunakan baterai lithium-ion 12 volt dan motor listrik 160 tenaga kuda untuk menggerakkan roda depan. Mesin V-8 berbahan bakar bensin berkekuatan 495 tenaga kuda akan menggerakkan roda belakang seperti pada Corvette lainnya.
GM mengatakan sistem hybrid akan mempercepat E-Ray hingga 60 mil per jam dalam 2,5 detik, menjadikannya produksi Corvette tercepat yang pernah ada.
BACA JUGA:
“E-Ray juga akan dapat beroperasi dalam "mode siluman" baterai saja untuk jarak pendek,” kata GM, dikutip Reuters.
E-Ray adalah Corvette pertama yang dilengkapi dengan all-wheel drive. Banyak Corvette penggerak belakang menghabiskan musim dingin di garasi pemiliknya karena tak mampu bergerak di tengah jalinan bersalju.
“E-Ray adalah turunan dari Corvette saat ini dan tidak menggunakan teknologi baterai Ultium terbaru GM,” kata eksekutif GM kepada wartawan dalam sebuah pertemuan pers. Sementara Corvette yang sepenuhnya listrik akan datang, tetapi eksekutif GM tidak mengatakan kapan.
E-Ray dijadwalkan mulai diproduksi akhir tahun ini dengan harga mulai 104.205 dolar AS (Rp1,5 miliar).