Satelit Lunar Flashlight NASA yang Sedang Menuju ke Bulan Alami Masalah Pendorong
Satelit Lunar Flashlight menuju ke Bulan. (foto: dok. NASA)

Bagikan:

JAKARTA - Misi NASA tak selamanya berjalan mulus. Seperti yang dialami pesawat luar angkasa Lunar Flashlight atau satelit seukuran koper mengalami masalah dengan pendorongnya. Saat ini, dia sedang dalam perjalanan ke Bulan.

Satelit Lunar Flashlight tersebut terbang tanpa awak, dia dirancang untuk mencari permukaan es di kutub selatan bulan menggunakan laser near-infrared.

Diluncurkan pada Desember tahun lalu menggunakan roket milik SpaceX, yakni Falcon 9, satelit itu dikerahkan bersama dengan misi Bulan swasta Jepang mencakup penjelajah yang dibangun oleh UEA.

Saat ini, Lunar Flashlight masih dalam perjalanan ke Bulan yang akan memakan waktu selama empat bulan, namun denngan adanya masalah pendorong, tentu saja dapat menghambat waktu sampai di satelit alami Bumi itu.

Rencananya, satelit Lunar Flashlight akan memasuki orbit yang disebut orbit HALO, yaitu orbit bulan yang efisien dan hanya membutuhkan sedikit bahan bakar untuk menetap di sana.

Dalam pengumumannya, NASA menyatakan tiga dari empat pendorong Lunar Flashlight saat ini berkinerja buruk, yang menyebabkan berkurangnya daya dorong.

Meskipun pesawat ruang angkasa masih berkomunikasi dengan Bumi melalui Deep Space Network dan dinyatakan sehat, masalah pendorong dapat mempersulitnya melakukan manuver yang diperlukan untuk masuk ke orbit bulan.

Masalah ini pertama kali diketahui beberapa hari setelah diluncurkan. Sementara dalam fase perjalanannya sekarang, yang disebut fase jelajah, Lunar Flashlight hanya perlu menembakkan pendorongnya dalam pulsa pendek sesekali dengan durasi beberapa detik.

Melansir Digital Trends, Senin, 16 Januari, tetapi mulai awal Februari, dia perlu menyalakan pendorong untuk melakukan koreksi lintasan. Sekarang, insinyur NASA telah melakukan tes di Bumi untuk memeriksa masalah yang tampaknya disebabkan oleh penghalang di saluran bahan bakar.

Penghalang menghentikan bahan bakar yang cukup untuk mencapai pendorong, membuat mereka menembak dengan kekuatan yang lebih kecil dari yang seharusnya.

Dalam mencoba menghilangkan penghalang, para insinyur berencana untuk menembakkan pendorong untuk durasi yang lebih lama selama manuver koreksi lintasan. Jika ini tidak berhasil, mereka juga sedang mengerjakan rencana cadangan untuk melakukan manuver menggunakan dorongan yang tersedia saat ini.