JAKARTA - Meta menaruh perhatian penuh kepada pengguna remajanya dengan memperketat pembatasan seputar data yang tersedia di perusahaan untuk menargetkan iklan.
Mulai Februari, pengiklan tidak lagi dapat melihat data seperti jenis kelamin pengguna di Facebook dan Instagram atau jenis postingan yang mereka ikuti sebagai cara untuk menargetkan iklan kepada pengguna remaja.
Di bawah aturan baru tersebut, hanya usia dan lokasi pengguna yang akan digunakan untuk menampilkan iklan kepada mereka.
Selain itu, kontrol baru lainnya juga akan diperkenalkan pada Maret, di mana pengguna remaja bisa masuk ke pengaturan di kedua aplikasi dan memilih untuk melihat lebih sedikit jenis iklan tertentu.
"Kami menyadari bahwa remaja belum tentu diperlengkapi seperti orang dewasa untuk membuat keputusan tentang bagaimana data online mereka digunakan untuk iklan," ungkap Meta dalam postingan blog resminya, dikutip Rabu, 11 Januari.
Langkah Meta ini menyusul permintaan juru kampanye keamanan online yang menyatakan platform media sosial perlu berbuat lebih banyak untuk mengontrol jenis iklan yang ditampilkan kepada pengguna remaja.
Mereka juga memperingatkan, iklan yang tidak pantas dapat menyebabkan kerugian sebanyak konten ofensif atau kasar yang diposting oleh orang lain.
Meta sebelumnya telah menambahkan batasan yang menghentikan pengiklan untuk menargetkan remaja dengan iklan berdasarkan minat dan aktivitas mereka.
Perusahaan mengatakan, seperti dilaporkan Evening Standard, pembaruan terbaru datang sebagai tanggapan atas penelitian tentang masalah tersebut, umpan balik langsung dari para ahli dan regulasi global.
BACA JUGA:
Pengumuman pembatasan baru ini datang bersamaan dengan Meta meluncurkan alat pencegah konten diskriminasi dalam iklan, Variance Reduction System (VRS).
Teknologi itu juga berfungsi untuk meningkatkan pemerataan distribusi iklan sesuai dengan minat audiens di seluruh aplikasi Meta.
VRS dapat mengukur jangkauan audiens yang sebenarnya sesuai target untuk setiap iklan, memastikan penyebaran yang lebih luas berdasarkan berbagai faktor audiens, serta tidak boleh condong ke kelompok budaya tertentu atau berlaku tak adil.
Menggunakan pembelajaran mesin, VRS akan membandingkan demografi agregat pemirsa dengan demografi yang ingin dijangkau pemasar. Kemudian mengubah nilai lelang iklan untuk menampilkannya lebih sering atau lebih jarang ke grup tertentu. Meta mengatakan, VRS akan terus berfungsi selama penayangan iklan.