Bagikan:

JAKARTA - Meta kembali berupaya untuk mengurangi diskriminasi iklan di platformnya dengan meluncurkan Variance Reduction System (VRS). Teknologi ini juga berfungsi untuk meningkatkan pemerataan distribusi iklan sesuai dengan minat audiens di seluruh aplikasi Meta.

VRS dapat mengukur jangkauan audiens yang sebenarnya sesuai target untuk setiap iklan, memastikan penyebaran yang lebih luas berdasarkan berbagai faktor audiens, serta tidak boleh condong ke kelompok budaya tertentu atau berlaku tak adil.

Menggunakan pembelajaran mesin, VRS akan membandingkan demografi agregat pemirsa dengan demografi yang ingin dijangkau pemasar. Kemudian mengubah nilai lelang iklan untuk menampilkannya lebih sering atau lebih jarang ke grup tertentu. Meta mengatakan, VRS akan terus berfungsi selama penayangan iklan.

“Metode ini dibangun dengan peningkatan privasi tambahan termasuk privasi diferensial, sebuah teknik yang dapat membantu melindungi dari identifikasi ulang individu dalam kumpulan data agregat,” ungkap Meta dalam pengumumannya di blog resminya.

Privasi diferensial hadir karena Meta menyadari potensi masalah privasi, yang menekankan sistem tidak dapat melihat usia, jenis kelamin, atau perkiraan etnis seseorang. Serta mencegah AI mempelajari informasi demografis individu dari waktu ke waktu.

Awalnya, VRS akan diterapkan pada iklan perumahan yang mendorong penyelesaian di Amerika Serikat (AS). Tidak diketahui pasti apakah Meta juga akan meluncurkannya secara global. VRS akan mencapai iklan kredit dan pekerjaan di negara tersebut selama tahun berikutnya.

Teknologi VRS muncul setelah lebih dari satu tahun bekerja sama dengan Departemen Kehakiman dan Departemen Perumahan serta Pembangunan Perkotaan AS.

Sebagai informasi, Meta (sebelumnya Facebook) didakwa pada 2019 karena membiarkan diskriminasi dalam iklan perumahan dengan membiarkan pengiklan mengecualikan demografi tertentu, termasuk yang dilindungi oleh Undang-Undang Perumahan Adil.

Dalam penyelesaian Juni 2022, raksasa media sosial itu akan menyebarkan VRS dan menghapus alat Special Ad Audience, di mana algoritmenya diduga menyebabkan diskriminasi. Meta telah membatasi penargetan iklan pada 2019 sebagai tanggapan atas gugatan lain.

Dalam hal ini melansir Engadget, Selasa, 10 Januari, Meta tidak sendirian menghalau iklan diskriminatif. Google melarang pengiklan menargetkan iklan kredit, perumahan, dan pekerjaan mulai 2020.