Satelit Danuri milik Korea Selatan Sukses Kirimkan Gambar Hitam Putih Bulan dan Bumi
Danuri dari Korea Selatan mengirimkan kembali foto hitam-putih yang menakjubkan dari permukaan bulan dan Bumi. (foto: dok. EPA)

Bagikan:

JAKARTA – Satelit pengorbit bulan pertama dari Korea Selatan telah mengirimkan kembali foto hitam-putih yang menakjubkan dari permukaan bulan dan Bumi.

Danuri, gabungan dari kata Korea untuk 'bulan' dan 'nikmati', diluncurkan dengan roket SpaceX dari AS pada Agustus 2022 dan memasuki orbit bulan pada Desember lalu.

Pesawat ini akan memulai misi ilmiahnya bulan depan, yang mencakup pemetaan dan analisis medan bulan, serta mengukur kekuatan magnet dan sinar gamma.

Pengorbit senilai 180 juta dolar AS (Rp2,7 triliun) juga akan menguji teknologi eksperimental 'internet luar angkasa' dengan mentransmisikan foto dan video ke Bumi, yang kemudian akan digunakan untuk memilih lokasi potensial untuk pendaratan bulan dari wahana milik Korea Selatan pada tahun 2032.

Negara ini telah menyusun rencana ambisius untuk program luar angkasa, termasuk mendaratkan pesawat ruang angkasa di Mars pada tahun 2045.

Danuri saat ini mengitari bulan setiap dua jam, dan dengan mencapai orbitnya, Korea Selatan telah menjadi penjelajah bulan ketujuh di dunia dan keempat di Asia, setelah China, Jepang, dan India.

Gambar pertama pesawat ruang angkasa seberat 1.495 lb (678 kg), yang diambil antara 24 Desember dan 1 Januari, menunjukkan permukaan bulan dan Bumi.

Menurut Institut Penelitian Dirgantara Korea dalam sebuah pernyataan, gambar itu diambil dari jarak kurang dari 75 mil (120 kilometer) di atas bulan.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memuji pencapaian Danuri sebagai 'momen bersejarah' dalam program luar angkasa negara itu.

Pesawat ruang angkasa itu memiliki enam instrumen sains, lima di antaranya buatan sendiri dan satu, disebut ShadowCam, yang disediakan oleh NASA.

Dilaporkan oleh Daily Mail, pesawat ini akan berburu air es di kawah bulan yang gelap secara permanen pada bulan ini.

Pengukuran dari magnetometer di pengorbit juga dapat membantu para ilmuwan untuk lebih memahami sisa medan magnet bulan.

Pada Juni lalu, Korea Selatan berhasil meluncurkan satelit pertamanya ke orbit yang juga dipandang sebagai langkah bersejarah dalam program luar angkasa negara tersebut.