Bagikan:

JAKARTA - CEO Twitter Musk meluncurkan jajak pendapat di platform media sosial pada Minggu, 18 Desember  menanyakan apakah dia harus mundur sebagai kepala perusahaan. Ia juga  menambahkan bahwa dirinya akan mematuhi hasil jajak pendapat.

Jajak pendapat dijadwalkan ditutup sekitar pukul 11.20 GMT pada  Senin, 19 Desember  meskipun miliarder itu tidak memberikan perincian kapan dia akan mundur jika hasil jajak pendapat mengatakan dia harus mundur.

Membalas komentar salah satu pengguna Twitter tentang kemungkinan perubahan CEO, Musk mengatakan "Tidak ada penerus".

Musk mengatakan kepada pengadilan Delaware bulan lalu bahwa dia akan mengurangi waktunya di Twitter dan akhirnya menemukan pemimpin baru untuk menjalankan perusahaan.

Jajak pendapat tersebut dilakukan setelah pembaruan kebijakan Twitter pada hari Minggu, yang melarang akun yang dibuat semata-mata untuk tujuan mempromosikan perusahaan media sosial lain dan konten yang berisi tautan atau nama pengguna untuk platform saingan.

Beberapa menit sebelum jajak pendapat, Musk meminta maaf dan men-tweet, "Ke depan, akan ada pemungutan suara untuk perubahan kebijakan besar."

Beberapa jam kemudian, Twitter memulai jajak pendapat yang menanyakan pengguna apakah platform tersebut harus memiliki kebijakan yang mencegah akun yang mengiklankan platform media sosial lainnya di Twitter.

Hingga Senin, 19 Desember pukul 12.00 WIB sudah terdapat ratusan ribu yang mengikuti jajak pendapat itu dan 56 persen menyatakan Yes, yang berarti Musk harus mundur dan 44 persen menyatakan No, yang artinya ia harus tetap bertahan.