Bagikan:

JAKARTA - Dewan Pengawas Meta pada  Rabu, 14 Desember  membatalkan keputusan untuk menghapus video yang dibagikan di Instagram yang menunjukkan akibat mengerikan dari serangan terhadap sebuah gereja di Nigeria yang menewaskan sedikitnya 40 orang.

Video yang memperlihatkan tubuh tak bergerak dan berlumuran darah di lantai,  akibat serangan gereja yang terjadi pada 5 Juni di Owo, Nigeria barat daya, dibagikan oleh seorang pengguna Instagram pada hari yang sama.

 Meta menghapus video tersebut, dengan mengatakan tagar yang ditambahkan oleh pengguna dapat dibaca sebagai mengagungkan kekerasan dan meminimalkan penderitaan. Pengguna mengajukan banding terhadap penghapusan ke dewan independen.

Dewan pada  Rabu meminta Meta untuk memulihkan posting dengan layar peringatan "konten yang mengganggu", dengan mengatakan ini akan melindungi privasi korban sambil memungkinkan diskusi terhadap kejadian itu.

"Nigeria sedang mengalami serangkaian serangan teroris yang sedang berlangsung dan pemerintah Nigeria telah menekan liputan beberapa dari mereka, meskipun tampaknya tidak dilakukan sehubungan dengan serangan 5 Juni," kata dewan seperti dikutip Reuters. "Dewan setuju bahwa dalam konteks seperti itu kebebasan berekspresi sangat penting."

Pihak berwenang Nigeria menuduh gerilyawan dari kelompok Negara Islam di Afrika Barat melakukan serangan terhadap Gereja Katolik St Francis, yang berlangsung selama misa Minggu Pentakosta. Lima tersangka ditangkap pada bulan Agustus.

Pemerintah Nigeria telah mencari cara untuk mengatur penggunaan media sosial di negara terpadat di Afrika itu. Jutaan orang Nigeria adalah pengguna aktif YouTube, Twitter, Facebook  dan TikTok.

Negara Afrika Barat itu telah meminta Google untuk memblokir penggunaan saluran YouTube dan live streaming  oleh kelompok terlarang dan organisasi teroris di negara tersebut.