JAKARTA – Saat ini bursa kripto terkemuka yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried, FTX dan perusahaan rekanan Alameda Research yang dipimpin Caroline Ellison, telah menjadi sorotan publik. Platform pertukaran kripto FTX telah mengumumkan kebangkrutan. CEO Sam Bankman-Fried juga sudah mengundurkan diri dari jabatannya.
Sementara, Alameda Research dilaporkan telah menarik dana pengguna FTX. Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa Alameda Research berhasil melakukan tindakan tersebut dengan beroperasi tanpa sepengetahuan karyawan, investor, dan auditor yang terlibat dalam proses tersebut. Sumber tersebut juga menambahkan bahwa Alameda menggunakan miliaran dana milik pengguna FTX tanpa sepengetahuan mereka.
Melansir CoinSpeaker, baik FTX maupun Alameda Research beroperasi di bawah kendali orang yang sama yaitu Sam Bankman-Fried (SBF). Hal ini menimbulkan keraguan serius tentang apakah SBF mengetahui transfer dana yang sangat berisiko ini. Sumber tersebut juga menambahkan bahwa Alameda memperlambat dana yang dibutuhkan FTX apabila seseorang memutuskan untuk mencairkan dananya.
Regulator biasanya menuntut platform perdagangan untuk memiliki cukup uang untuk mencocokkan setoran pelanggan. Selain itu, bursa juga harus memiliki cadangan dana yang sama atau lebih, jika pengguna meminjam uang untuk melakukan perdagangan.
BACA JUGA:
Sumber tersebut mengatakan bahwa FTX gagal mempertahankan jumlah yang diinginkan. Selain itu, pengguna terbesar FTX adalah perusahaan rekanannya sendiri, Alameda Research. Dana tersebut sebagian berhasil menutupi likuidasi. Namun, dana tersebut adalah uang pinjaman miliaran dolar dari pengguna FTX untuk melakukan aktivitas perdagangan mereka.
Berdasarkan laporan CNBC, FTX tidak mengungkapkan aktivitas ini kepada pelanggannya. Sesuai hukum sekuritas AS, mencampur dana pelanggan dengan rekanan lain dan memperdagangkannya tanpa persetujuan mereka adalah ilegal. Selain itu, jika benar, hal ini juga akan melanggar ketentuan layanan FTX.
Hingga saat ini, Sam Bankman-Fried tidak menanggapi tudingan penggunaan dana pelanggan FTX oleh Alameda Research. Kendati begitu, SBF mengakui pengajuan kebangkrutannya datang sebagai akibat dari masalah dengan posisi perdagangan leverage. "Posisi margin mengalami pukulan besar," kata Bankman-Fried kepada CNBC.
Untuk membuat perdagangan dengan leverage ini, Alameda menggunakan token asli FTX, FTT, sebagai jaminan. Menggunakan cryptocurrency in-house sebagai jaminan untuk menawarkan pinjaman adalah pertaruhan besar di pihak Alameda. Minggu lalu, harga token FTX (FTT) anjlok lebih dari 75 persen dalam satu hari sehingga membuat jaminan tidak cukup untuk menutupi perdagangan.
Saat penulisan, harga token FTT anjlok 93,1 persen dalam satu pekan terakhir. FTT adalah token exchange FTX. Kini FTT diperdagangkan di harga Rp23.915 per token, berdasarkan data Coingecko.