Bagikan:

JAKARTA - Sam Bankman-Fried telah resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya sebagai Chief Executive Officer (CEO) FTX Group, dan kini digantikan oleh John J. Ray III.

Pada Jumat, 11 November kemarin, FTX grup telah mengajukan proses kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri satu minggu yang penuh gejolak bagi salah satu pertukaran kripto terbesar di dunia.

Berdasarkan siaran pers yang dibagikan di Twitter baru-baru ini, platform pertukaran kripto FTX beserta 130 perusahaan terafiliasi lainnya turut ikut mengajukan kondisi bangkrut kepada otoritas di Amerika Serikat.

"FTX Trading Ltd., hari ini mengumumkan bahwa, West Realm Shires Services Inc., Alameda Research Ltd. dan sekitar 130 perusahaan terafiliasi lainnya telah dimulai proses sukarela berdasarkan Bab 11 dari Kode Kepailitan Amerika Serikat di Distrik Delaware untuk memulai proses yang teratur untuk meninjau dan memonetisasi aset untuk kepentingan semua pemangku kepentingan global," tulis pernyataan tersebut.

https://twitter.com/FTX_Official/status/1591071832823959552?t=SjFRpKall564WK0vQ__4tw&s=19

"Pembebasan segera Bab 11 adalah tepat untuk memberikan kesempatan kepada Grup FTX untuk menilai situasinya dan mengembangkan proses untuk memaksimalkan pemulihan bagi para pemangku kepentingan," kata Mr. Ray, CEO FTX yang baru.

Menurutnya, grup FTX memiliki aset berharga yang hanya dapat dikelola secara efektif dalam proses bersama yang terorganisir.

"Saya ingin memastikan setiap karyawan, pelanggan, kreditur, pihak kontrak, pemegang saham, investor, otoritas pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya bahwa kami akan melakukan ini upaya dengan ketekunan, ketelitian, dan transparansi," tambahnya.

Karena itu, Ray menyarankan agar para pemangku kepentingan tetap bersabar, mencatat bahwa tim barunya saat ini telah bergerak cepat untuk mengatasi hal ini.

Meski sudah mengunduh diri, Sam Bankman-Fried masih akan tetap membantu transisi yang sedang berlangsung secara tertib.

Di sisi lain, di tengah krisis likuiditas dan rumor kebangkrutannya, Binance, selaku perusahaan kripto terbesar di dunia mengumumkan akuisisi exchange FTX.

Dalam laporan VOI sebelumnya, pendiri dan CEO Binance Changpeng Zhao mengatakan, pihaknya telah menandatangani Letter of Intent (LoI) yang tidak mengikat untuk akuisisi FTX.

Pembelian tersebut ditujukan untuk “membantu menutupi krisis likuiditas” yang dialami FTX.