JAKARTA - Kaspersky melihat masa depan MetaOffice di tengah perkembangan lingkungan yang dipengaruhi oleh digitalisasi yang cepat, proses robotisasi dan inovasi-inovasi seperti teknologi augmentasi manusia (human augmentation).
Apalagi, peningkatan tersebut dipicu oleh tren pascapandemi yang membawa budaya kerja ke tingkat yang sama sekali baru, dengan ruang kerja hybrid.
“Kecepatan perkembangan augmentasi manusia di lingkungan perusahaan akan bergantung pada kemampuan bisnis untuk bergerak dengan cepat dan efisien," kata Marco Preuss, Deputy Director, Global Research & Analysis Team (GReAT) di Kaspersky dalam pernyataan yang diterima di Jakarta.
Dalam visi Discover 2030 baru-baru ini yang dipresentasikan oleh Nokia, augmentasi manusia dipandang sebagai elemen kunci dalam transformasi jaringan perusahaan masa depan yang berfungsi sebagai peluang pertumbuhan bisnis.
Bahkan, prakiraan Augmentasi Manusia IDC 2021-2026 terbaru juga menyatakan bahwa bisnis Eropa meningkatkan investasi mereka dalam teknologi augmentasi.
Mungkin, Kaspersky menyebutkan, beberapa tahun lalu seseorang tidak akan membayangkan akan bekerja di 'kantor meta/Metaoffice'. Tapi sekarang, itu bukan hanya kenyataan, tetapi satu-satunya cara kantor masa depan dapat berkembang.
Menurutnya, perusahaan perlu beradaptasi dengan model baru di lingkungan kantor untuk jalur digital ini, dengan memastikan beberapa hal penting, seperti keamanan dan inklusi digital.
BACA JUGA:
Inklusi Digital
Teknologi augmentasi ini bertujuan untuk mengganti bagian tubuh manusia dengan implan buatan, mereka juga dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Menurut penelitian Kaspersky, orang mementingkankan perihal peningkatan kesehatan fisik (40 persen) atau penglihatan (33 persen). Selain itu, augmentasi membawa keterampilan individu ke tingkat baru yang memberikan manfaat bagi perusahaan karena dapat membantu mengatasi kesenjangan tenaga kerja yang diprediksi oleh dunia.
Dengan demikian, Kaspersky mengatakan bahwa pendekatan perusahaan terhadap "metaoffices" harus menghilangkan skenario negatif seperti orang-orang yang memutuskan untuk tidak meningkatkan (augmentasi) diri mereka sendiri.
Perusahaan harus mempertimbangkan lingkungan kerja adalah tempat yang nyaman dan inklusif bagi orang-orang seperti itu, dan juga dukungan sosial bagi karyawan yang ingin meningkatkan diri mereka sendiri.
Keamanan Digital
Pertumbuhan pasar augmentasi manusia global diperkirakan akan tumbuh empat kali lipat menjadi 498 miliar dolar AS (Rp7,7 kuadriliun) pada tahun 2028, dan disertai dengan ketidakpastian dan risiko keamanan.
Namun, ketika berbicara tentang bisnis dan keamanan perusahaan dalam hal ini, ini bukan hanya tentang data pribadi orang yang ditambah, tetapi tentang kemungkinan untuk mendapatkan akses yang lebih luas ke infrastruktur TI perusahaan.
Untuk mengurangi risiko keamanan, penciptaan lingkungan perusahaan yang aman seperti kebijakan keamanan siber yang komprehensif untuk perangkat bionik tentunya menjadi sangat diperlukan.
"Dengan pemikiran ini, perusahaan dapat memprovokasi lebih banyak peluang bagi augmentasi manusia untuk dimasukkan dalam lingkungan perusahaan serta untuk mewujudkan transformasi tempat kerja sehingga setiap orang dapat bersama-sama berkontribusi pada penciptaan dan pengembangan metaoffice.” tambah Marco.