Bagikan:

JAKARTA - Teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) saat ini sudah banyak digandrungi. Meski demikian, Kaspersky memprediksi bahwa adanya teknologi inovatif seperti ini justru memicu peningkatan serangan siber pada tahun 2023.

“Kehadiran AI kini dapat dirasakan dalam aktivitas yang paling sederhana sekalipun, mulai dari smartwatch yang dapat menghitung detak jantung hingga mobil tanpa pengemudi bahkan gym dari rumah. AI, seperti ChatGPT, juga menunjukkan kemungkinan terobosan dan manfaat luar biasa yang dapat dibawanya ke semua industri dan fungsi bisnis,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky dalam sebuah pernyataan yang diterima di Jakarta.

Oleh karena itu, inovasi teknologi yang cepat, sistem yang kompleks, dan berbagi data yang semakin terhubung inilah yang memungkinkan risiko upaya siber menjadi lebih terorganisir dan tersebar luas di dalam negeri.

Bagi perusahaan untuk melindungi bisnis mereka dari ancaman dunia maya terbaru dan menggunakan AI dengan aman, Kaspersky merekomendasikan hal berikut:

  • Selalu pantau tren keamanan siber terbaru baik lokal maupun global
  • Melakukan pelatihan keamanan siber secara rutin yang akan memberikan edukasi mengenai ancaman terbaru dan yang lebih penting untuk meningkatkan kebiasaan karyawan dan membentuk pola perilaku baru demi menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.
  • Berinvestasi dan tetap fokus pada masa depan dengan teknologi Anda. Kerugian akibat teknologi yang sudah ketinggalan zaman atau penggunaan tenaga kerja manual secara berlebihan akan jauh lebih besar karena ancaman menjadi lebih kompleks.
  • Perbarui kebijakan data Anda secara rutin untuk mematuhi undang-undang yang berkembang. Privasi data telah menjadi titik fokus bagi badan pengatur di seluruh dunia
  • Instal perangkat lunak keamanan komprehensif untuk server apa pun, PC, perangkat lain yang terhubung, termasuk perlindungan terhadap eksploitasi dan serangan tanpa file serta rangkaian fitur anti-ransomware terlengkap di industri.
  • Menggabungkan wawasan ancaman global ke dalam sistem organisasi yang dapat memberikan visibilitas mendalam ke penargetan ancaman dunia maya di perusahaan.
  • Tim manusia (non robot) masih tetap penting. Pada akhirnya, pemikiran kritis dan kreativitas akan menjadi vital untuk pengambilan keputusan.