Bukan AS, Pemerintah Turki Curi <i>Start</i> Investigasi Pendiri FTX Sam Bankman-Fried Atas Dugaan Penipuan
Pemerintah Turki mulai investigasi bursa kripto bermasalah, FTX. (Foto; Dok. Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Bursa kripto FTX telah mengajukan perlindungan kebangkrutan bab 11 pada tanggal 11 November lalu. Perusahaan tidak mampu menebus hutang kepada kreditur senilai 8 miliar dolar AS atau Rp125 triliun.

Beincrypto melaporkan bahwa Sam Bankman-Fried mengirim sekitar 2 hingga 3 miliar dolar AS kepada perusahaan rekanan FTX, Alameda Research. Dana tersebut adalah dana nasabah FTX. CEO Alameda, Caroline Ellison bermaksud meningkatkan liabilitas perusahaan.

Setelah FTX mengajukan kebangkrutan, laman web Alameda tidak dapat diakses publik. Tampaknya perusahaan menjadikan webnya ke dalam mode privat. Hingga saat ini dana miliaran dolar milik pengguna menghilang begitu saja akibat aksi FTX dan Alameda. FTX sendiri merupakan platform perdagangan kripto dengan pengguna dari berbagai negara di dunia termasuk di Turki.

Menanggapi pemasalahan tersebut, pemerintah Turki meluncurkan penyelidikan terhadap mantan CEO FTX, Sam Bankman-Fried. Media lokal melaporkan pihak berwajib di Ankara telah menyita aset milik bos perusahaan perdagangan kripto yang bangkrut itu.

Dalam memulai investigasi ini, regulator keuangan Turki memutuskan untuk memulai penyelidikan bos FTX terkait dugaan penipuan. Langkah ini mengikuti inisiasi pada pertengahan November dari penyelidikan atas runtuhnya perusahaan, yang juga mengoperasikan platformnya di Turki, sebagaimana dilansir Bitcoin.com News.

Penyelidikan tersebut dipimpin oleh Badan Investigasi Kejahatan Keuangan (MASAK) negara itu, sebuah departemen di bawah Kementerian Keuangan dan Perbendaharaan. Sebagai bagian dari mereka, pihak berwenang telah menyita aset SBF dan afiliasi lainnya, Anadolu Agency melaporkan pada hari Rabu.

Menanggapi keruntuhan FTX dan risiko aset digital, Nureddin Nebati selaku Menteri Keuangan Turki berpendapat bahwa market kripto harus didekati dengan sangat hati-hati. Investigasi dilakukan mengingat mata uang fiat lira mengalami inflasi tinggi. Kondisi ini memicu warga Turki untuk menyimpan dana mereka dalam mata uang kripto yang memiliki pasokan terbatas.

Namun, ketidakpastian pasar di masa bear market dalam beberapa bulan terakhir dan bangkrutnya bursa kripto FTX baru-baru ini telah memberikan dampak negatif terhadap investor mata uang kripto.