Bagikan:

JAKARTA - Performa market kripto sepekan ini tampak seperti roller coaster. Investor seakan-akan dibuat tak berdaya dengan gejolak volatilitas yang terjadi di market akhir-akhir ini.

Menjelang akhir pekan kemarin yang diikuti dengan harga kripto yang terus jatuh dihantam oleh krisis FTX, investor dibuat sedikit 'bernafas' karena market menunjukan pertumbuhan nilai.

Sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap berada zona hijau pada perdagangan Jumat, 11 November pukul 12.00 WIB.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa market Kripto dan saham tengah mengalami reli sejak hari Jumat dini hari, setelah laporan Consumer Price Index (CPI) bulan Oktober menunjukkan bahwa inflasi AS akhirnya mungkin mulai mendingin.

Afid memperkirakan, selama beberapa hari ke depan, investor tampaknya masih akan memanfaatkan momentum lunturnya inflasi AS Oktober untuk melakukan price actions di pasar kripto.

"Tingkat inflasi yang menurun dapat menyebabkan orang berinvestasi lebih banyak dalam aset digital, karena dolar AS atau Euro yang mereka tempatkan di rekening tabungan sebenarnya kehilangan nilai dari waktu ke waktu. Nilai indeks dolar AS (DXY) pun masih terpantau menurun," terangnya.

Meski begitu, belum selesainya krisis yang dialami FTX bisa membuat market kripto tidak stabil dalam jangka pendek. Kekhawatiran keruntuhan Terra (LUNA) beserta stablecoin Terra USD (UST) pada bulan Mei lalu masih membayangi investor karena menyebabkan kerugian mendalam.

"Ekosistem kripto kembali lagi sedang diuji. Efek domino ke market diprediksi akan sama seperti kasus-kasus sebelumnya yang dialami Celsius, Blockfi, Voyager ataupun Terra. Market akan terpukul keras, karena faktor kepanikan," ungkap Afid.

Sementara itu, selera investor terhadap market kripto kemungkinan akan tetap teredam untuk melihat arah yang lebih jelas dari penyelesaian yang dialami platform exchange tersebut.