Google Perluas Alat Deteksi Banjir dan Kebakaran Berbasis AI
Google telah menggunakan kecerdasan buatan untuk mengembangkan sistem yang dapat memprediksi banjir Flood Hub. (foto: dok. google)

Bagikan:

JAKARTA - Selama beberapa tahun terakhir, Google telah menggunakan kecerdasan buatan untuk mengembangkan sistem yang dapat memprediksi banjir dengan meluncurkan alat yang disebut Flood Hub secara global.

Alat ini dapat membantu memprediksi kapan banjir akan terjadi dan seberapa dalam airnya secara visual. Perusahaan menggunakan teknik AI yang disebut pembelajaran transfer, ini memungkinkan Google membuat pelacakan banjir berfungsi di area yang memiliki lebih sedikit data.

Dengan menggunakan Flood Hub, pengguna juga dapat memperbesar area tertentu dan menemukan informasi lokal, seperti informasi banjir untuk desa.

Pada 2021, Google telah mengirim 115 juta pemberitahuan peringatan banjir ke 23 juta orang. Sekarang cakupan akan diperluas ke negara-negara di Amerika Selatan, Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan, menambahkan hingga cakupan di 18 negara tambahan.

Peringatan banjir akan dikirim ke pengguna ponsel Android dan ponsel apa pun dengan aplikasi pencarian Google terpasang.

Melansir The Verge, Jumat, 4 November, perusahaan dan organisasi lainnya juga dapat mendaftar untuk menerima peringatan banjir, tetapi mereka harus memiliki akses ke internet dan mengaktifkan layanan lokasi Google di ponsel mereka untuk menerima peringatan banjir.

Selain Flood Hub, Google juga meluncurkan pelacakan kebakaran hutan yang lebih baik ke beberapa negara lagi setelah melakukan uji coba program di Amerika Serikat (AS).

Menurut Google, sistem pelacakan kebakaran mereka telah mencakup lebih dari 30 peristiwa kebakaran besar di AS dan Canada secara real time, membantu mengingatkan anggota komunitas dan tim pemadam kebakaran dengan lebih dari 7 juta tampilan.

Sekarang, sistem pelacakan api diperluas untuk mengidentifikasi dan melacak kebakaran hutan secara real time dan memprediksi bagaimana mereka akan berkembang dan menyebar. Raksasa teknologi telah mencapai perubahan ini dengan memajukan penggunaan citra satelit untuk melatih model AI.