JAKARTA - Kanker payudara merupakan salah satu kanker paling umum di dunia. Untuk itu, Google Health mengembangkan AI untuk meningkatkan akurasi dan memperluas ketersediaan skrining kanker payudara.
Dengan kemitraan barunya dengan iCAD, pemimpin global dalam teknologi medis dan deteksi kanker, Google melisensikan model penelitian AI mamografinya.
We are proud to announce a partnership with @icadmed to – for the first time – license our mammography #AI research model to an implementation partner. Here’s what this could mean for people who are at risk of being diagnosed with #BreastCancer.⬇️ https://t.co/OrrM3H7hsq
— Google Health (@GoogleHealth) November 28, 2022
iCAD akan bekerja untuk memvalidasi dan menggabungkan teknologi AI mamografi Google dengan produknya untuk digunakan dalam praktik klinis, untuk meningkatkan deteksi kanker payudara dan penilaian risiko kanker pribadi jangka pendek.
"Dengan menggabungkan kekuatan teknologi dan tim kami, kami memperkuat perjuangan kami melawan kanker payudara dan memberikan dampak positif bagi kehidupan pasien dan orang yang mereka cintai di seluruh dunia," kata Stacey Stevens, Presiden dan CEO iCAD, Inc. dalam blog Google.
Dalam program skrining portofolio alat pencitraan payudara iCAD dan teknologi AI mamografi dari Google Health akan memberi ahli radiologi kesempatan untuk fokus pada pasien mereka.
BACA JUGA:
iCAD juga akan menggunakan infrastruktur Google Cloud yang aman, untuk meningkatkan akses ke alat berbasis AI di wilayah yang kurang terlayani di mana dengan keterbatasan infrastruktur.
"Kemitraan komersial dengan iCAD ini menggarisbawahi titik belok dalam pekerjaan mamografi kami. Setelah beberapa tahun investasi dan penelitian dan pengujian yang disengaja, kami sekarang siap untuk bermitra dengan iCAD untuk mengambil langkah selanjutnya untuk mengintegrasikan teknologi ini ke dalam pengaturan klinis dunia nyata," ungkap Greg Corrado, Kepala Kesehatan AI Google.