JAKARTA - Sebuah perusahaan pariwisata luar angkasa akan membawa penumpang naik balon yang bisa mengubah hidup ke tepi luar angkasa mulai tahun 2025. Tiket untuk menikmati sekali perjalanan luar biasa seperti ini di pesawat tersebut maka turis harus membayar 200.000 dolar AS (Rp3 miliar).
Halo Space, perusahaan antariksa yang berbasis di Madrid berencana untuk menawarkan penerbangan komersial 'nol emisi' di atas kapsul melingkar yang dipasang pada balon udara yang dipompa.
Kapsul, yang akan membawa delapan penumpang ditambah satu pilot dalam setiap perjalanannya. Kapsul itu juga memiliki jendela panorama yang memungkinkan pemandangan 360 derajat di atas Bumi saat berada di ketinggian hingga 25 mil (40 kilometer).
Halo Space akan melakukan uji terbang pertama dari prototipe kapsul ruang angkasa di India pada bulan Desember.
Setelah menyelesaikan uji coba yang sukses, perusahaan akan memulai penerbangan komersialnya pada tahun 2025 dan kemudian berencana untuk memasang pangkalan penerbangannya di empat benua.
Mulai tahun 2029, mereka akan melakukan total 400 perjalanan komersial dengan 3.000 penumpang per tahun, dengan harga antara 100.000 dan 200.000 euro per tiket.
Pelanggan akan dapat melihat kelengkungan Bumi selama 4-6 jam. Perusahaan itu mengklaim hal ini sebagai pengalaman yang 'menakjubkan'.
BACA JUGA:
'Selama 12 bulan terakhir kami telah bekerja dengan perusahaan terbaik dan paling berpengalaman di industri kedirgantaraan untuk memanfaatkan teknologi yang ada, terbukti, dan aman,” kata Carlos Mira, CEO dan pendiri Halo Space, seperti dikutip Daily Mail.
“Tim sangat senang dengan apa yang telah kami capai pada tahun pertama ini, tetapi kami bahkan lebih bersemangat tentang tujuan kami, yakni membawa ribuan penumpang ke tepi luar angkasa dalam pengalaman yang mengubah hidup mereka hingga 40 kilometer di atas Bumi,” tambah Mira.
Prototipe Halo Space akan lepas landas pada minggu ketiga Desember nanti di fasilitas balon Tata Institute for Fundamental Research (TIFR) yang terletak di Hyderabad, India.
Prototipe akan terbang lebih dari 20 mil (35 kilometer) ke stratosfer (lapisan kedua atmosfer bumi) selama kurang lebih enam jam sebelum kembali mendarat. Uji terbang kedua sudah direncanakan pada akhir kuartal pertama 2023 di Spanyol.
"Tujuan kami adalah untuk berhasil meluncurkan kapsul penerbangan kami, mencapai ketinggian 35 km sebelum turun, dan akhirnya mendarat dan memulihkan prototipe," kata kepala petugas teknologi Halo Space, Alberto Castrillo.
“Dalam prosesnya, kami akan memvalidasi algoritma simulasi penerbangan, menguji komunikasi antara kapsul dan kontrol penerbangan, serta mengumpulkan ribuan titik data dari sensor yang dipasang di kapsul,” ungkap Castrillo.
Halo Space mengklaim kapsul bertekanannya mampu terbang dan naik tanpa emisi CO2. Ini menjadikannya cara paling ramah lingkungan untuk mengunjungi luar angkasa.
Render artistik dari perusahaan menunjukkan desain yang sangat mirip dengan perusahaan Space Perspective yang berbasis di Florida.
Demikian pula, kapsul yang dibawa oleh balon angkasa raksasa Space Perspective akan membawa hingga delapan tamu ke stratosfer, dengan ketinggian 100.000 kaki (19 mil) di atas permukaan planet Bumi, untuk perjalanan yang berlangsung selama enam jam.
Selain bar minuman, 'Space Lounge' di ada dalam kapsul Neptunus milik perusahaan juga memiliki konektivitas Wi-Fi dan pencahayaan yang tenang dan moody.