Bagikan:

JAKARTA – Data karyawan milik aplikasi perpesanan singkat Snap bocor karena adanya pelanggaran keamanan atau serangan siber di perusahaan mitra mereka. Hal ini diketahui Reuters pada Kamis, 13 Oktober, setelah melihat data laporan kebocoran.

Snap juga mengatakan telah diberitahu oleh perusahaan analisis dokumen Elevate bahwa pihak yang tidak berwenang telah mengakses beberapa sistem komputer Elevate pada Maret 2022. Hal ini tertuang dalam surat pada 13 September kepada seorang mantan karyawan.

Sejak itu, karyawan itu diberi tahu bahwa nama, alamat, riwayat pekerjaan, dan informasi kompensasi mereka selama ini mungkin ada di antara file yang bocor tersebut.

Menurut situs webnya, surat itu mengatakan Snap mengakhiri hubungannya dengan Elevate, yang juga menyediakan layanan kepada firma hukum.

Seorang juru bicara Snap hanya mengkonfirmasi bahwa vendor luar yang tidak ditentukan mengalami pelanggaran data yang "mengekspos informasi pribadi dari beberapa anggota tim kami saat ini dan sebelumnya." Ia juga menambahkan bahwa tidak ada pengguna Snapchat yang terpengaruh.

Snap mengatakan telah memberi tahu orang-orang yang terkena dampak dan tidak akan menggunakan vendor untuk layanan serupa di masa mendatang.  Sementara juru bicara Elevate menolak berkomentar tentang laporan itu.

Reuters juga tidak segera dapat menentukan siapa lagi yang menerima surat itu atau berapa banyak karyawan atau mantan karyawan lain yang mungkin terpengaruh oleh pelanggaran tersebut.

Kebocoran data yang mengekspos data pribadi karyawan kini semakin jamak di beberapa negara. Oleh karena itu publik diminta untuk semakin berhati-hati dalam menyimpan data atau menyerahkan data pribadi kepada pihak ketiga.