Bagikan:

JAKARTA - British Airways dan toko ritel Boots mengumumkan bahwa staf mereka termasuk di antara mereka yang terkena serangan siber pada Zellis, sebuah penyedia layanan penggajian yang digunakan oleh ratusan perusahaan di Inggris.

British Airways, yang dimiliki oleh IAG, mengatakan bahwa mereka telah memberi tahu karyawan yang terkena dampak dan menyediakan dukungan bagi mereka.

"Kami telah diinformasikan bahwa kami salah satu perusahaan yang terkena dampak dari insiden keamanan siber Zellis yang terjadi melalui salah satu pemasok pihak ketiga mereka bernama MOVEit," kata BA dalam pernyataan pada Senin, 5 Juni.

Bagian dari Walgreens Boots Alliance, Boots mengatakan bahwa serangan itu telah melibatkan beberapa data pribadi karyawan mereka.

"Penyedia kami memastikan bahwa langkah-langkah segera diambil untuk menonaktifkan server," kata Boots.

Boots memiliki lebih dari 50.000 karyawan di Inggris, sementara British Airways memiliki sekitar 30.000 staf.

Peneliti keamanan AS memperingatkan pada Kamis 1 Juni bahwa peretas telah mencuri data dari sistem sejumlah pengguna alat transfer file MOVEit Transfer setelah pembuat perangkat lunak mengungkapkan adanya kerentanan keamanan.

Data yang dikompromikan termasuk nama, alamat, dan nomor asuransi nasional, demikian menurut surat kabar Daily Telegraph, yang pertama kali melaporkan perusahaan mana yang terkena dampak dari pelanggaran tersebut.