Ada Masalah Teknis, British Airways Batalkan Puluhan Penerbangan di Heathrow dan Gatwick Sejak Kamis
Ilustrasi armada British Airways di Bandara Heathrow London, Inggris. (Wikimedia Commons/Tony Hisgett)

Bagikan:

JAKARTA - Maskapai penerbangan British Airways menghadapi gangguan parah, dengan sedikitnya 42 penerbangan kembali dibatalkan pada Hari Jumat karena masalah teknis.

Pembatalan hari ini lanjutan dari pembatalan pada Hari Kamis, saat sekitar 80 penerbangan di Bandara Heathrow dan Gatwick London dibatalkan.

Pembatalan tersebut telah membuat rencana liburan paruh waktu ribuan keluarga dalam ketidakpastian, pada hari yang diprediksi sebagai hari tersibuk untuk perjalanan udara Inggris sejak sebelum pandemi COVID-19.

Sebagian besar penerbangan yang terkena dampak pada Hari Jumat berada pada rute jarak pendek ke dan dari Bandara Heathrow, melansir The National News 26 Mei.

Penyebab utama gangguan tersebut adalah masalah IT yang mengakibatkan pesawat dan awak tidak dapat beroperasi, yang berdampak pada sekitar 16.000 penumpang.

Selain pembatalan, banyak penerbangan lain yang ditunda, sementara beberapa penumpang melaporkan bahwa mereka tidak dapat melakukan check-in online.

Seorang perwakilan British Airways mengatakan: "Sementara sebagian besar penerbangan kami terus beroperasi hari ini, kami telah membatalkan beberapa penerbangan jarak pendek kami dari Heathrow, karena dampak langsung dari masalah teknis yang kami alami kemarin."

"Kami telah meminta maaf kepada pelanggan yang penerbangannya terpengaruh dan menawarkan mereka opsi untuk memesan ulang ke penerbangan alternatif dengan kami atau maskapai lain, atau meminta pengembalian dana," lanjut pihak maskapai.

Pihak British Airways telah berusaha untuk mengatasi gangguan tersebut dengan memusatkan pembatalan pada rute yang memiliki beberapa penerbangan dalam sehari, memungkinkan penumpang lebih fleksibel dalam memesan ulang pada waktu alternatif.

Masalahnya tidak terkait dengan pemogokan oleh petugas keamanan di Terminal 5 Heathrow, kata pihak bandara.

Terpisah, firma analitik penerbangan Cirium mengatakan, Hari Jumat diproyeksikan menjadi hari dengan keberangkatan penerbangan tertinggi dari bandara Inggris sejak 20 Desember 2019, dengan lebih dari 3.000 penerbangan direncanakan. Banyak keluarga pergi ke luar negeri sebelum liburan sekolah setengah semester di Inggris dan Wales.

British Airways meyakinkan pelanggan pada Hari Kamis, dengan mengatakan "sistem sudah kembali aktif", tetapi memperingatkan potensi "masalah intermiten".

Maskapai telah menjanjikan pengembalian uang atau pemesanan ulang untuk pelanggan yang terkena dampak, dan akan menyediakan makanan dan akomodasi hotel bagi mereka yang terpaksa menginap.

Sementara, penumpang telah membentuk antrean panjang di Heathrow saat mereka mencoba mendapatkan penerbangan alternatif, sementara banyak yang tiba di bandara tidak dapat turun dari pesawat.

Wina, Dublin, Dusseldorf, Edinburgh, Venesia, Roma, Hamburg, Aberdeen dan Milan adalah beberapa tujuan yang saat ini terpengaruh oleh masalah di Heathrow. Sedangkan pembatalan jarak jauh meliputi Boston, New York dan Mumbai.

Sebelumnya, British Airways telah mengalami beberapa kegagalan TI dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kesalahan sistem yang signifikan menjelang Natal 2022. Lainnya, kegagalan sistem komputer besar pada tahun 2017, membuat 75.000 penumpang terlantar selama liburan akhir pekan.