JAKARTA - Maskapai penerbangan Spanyol, Air Europa, telah menjadi korban serangan siber pada sistem pembayaran onlinenya yang mengakibatkan beberapa rincian kartu kredit pelanggan terungkap. Pernyataan ini muncul dari perusahaan itu pada Selasa, 10 Oktober.
Maskapai penerbangan tersebut mengirimkan email kepada pelanggan yang rincian kartu kreditnya terpengaruh dan memberi tahu lembaga keuangan terkait. Perusahaan tersebut tidak merinci jumlah pelanggan yang terkena dampak, dan juga tidak memperkirakan dampak finansial dari serangan siber tersebut. Perusahaan tersebut mengatakan tidak ada informasi lain yang terungkap.
"Tidak ada bukti bahwa pelanggaran tersebut pada akhirnya digunakan untuk melakukan penipuan," kata maskapai penerbangan tersebut, dikutip dari Reuters.
Sebuah email yang diterima oleh seorang pelanggan Air Europa dan dilihat oleh Reuters pada Selasa menyarankan agar kartu yang digunakan untuk pembayaran di situs web Air Europa dibatalkan dan diganti "untuk mencegah penggunaan informasi Anda yang mungkin palsu" setelah insiden tersebut.
BACA JUGA:
Asosiasi konsumen Spanyol, OCU, merekomendasikan pengguna yang menerima email tersebut untuk mengikuti saran Air Europa dan meminta pengawas perlindungan data negara tersebut untuk menyelidiki kapan serangan siber terjadi karena penggunaan yang tidak sah dari kartu yang terungkap bisa terjadi sebelum peringatan perusahaan.
Pada tahun 2021, maskapai penerbangan ini dikenai denda atas penanganan yang buruk terhadap pelanggaran lain yang memengaruhi 489.000 pelanggan pada tahun 2018, demikian pernyataan OCU. Air Europa melaporkan insiden tersebut 41 hari setelah terjadi, padahal perusahaan wajib melakukannya dalam waktu 72 jam.
Air Europa yang berbasis di Madrid saat ini dalam proses diakuisisi oleh International Consolidated Airlines Group (ICAG.L), pemilik British Airways.